JABAR EKSPRES – Presiden RI Jokowi Widodo direncanakan untuk mampir ke RM Tahu Bungkeng di Sumedang, Hari ini Selasa 11 Juni 2023 pagi setelah melaksanakan peresmian tol Cisumdawu.
Melansir dari berbagai sumber bahwa Presiden Jokowi juga direncanakan untuk mampir ke Rumah Makan Tahu Bungkeng di Sumedang.
RM Tahu Bungkeng merupakan rumah makan yang memiliki sejarah panjang sebagai pelopor pembuatan tahu di Sumedang, berawal dari Ong Bungkeng. Ong Bungkeng adalah anak dari Ong Kino, seorang imigran asal Cina yang datang ke pelabuhan Cirebon pada tahun 1900-an dan mendirikan tempat pembuatan tahu pada tahun 1917.
Setelah merindukan tanah airnya, Ong Bungkeng memutuskan untuk pulang dan meneruskan usaha pembuatan tahu yang didirikan oleh ayahnya di Sumedang.
Tahu Bungkeng telah berdiri lebih dari seratus tahun dan kini menjadi ikon Kabupaten Sumedang. Weily, pemilik RM Tahu Bungkeng, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai kedatangan Presiden Joko Widodo di rumah makan tersebut.
Baca Juga: Karena Hal ini, Tol Cisumdawu Menjadi Tol Unik di Indonesia!
“Belum ada konfirmasinya,” ungkapnya.
Namun, jika Presiden Jokowi benar-benar mampir, Weily mengaku sangat berterima kasih karena beliau mau mencoba tahu yang mereka sajikan.
“Kami sangat berterima kasih bahwa beliau bersedia mencoba tahu kami,” ucapnya.
Weily juga mengakui bahwa RM Tahu Bungkeng sering dikunjungi oleh berbagai pejabat di negara ini.
“Ada beberapa yang pernah singgah, terutama para pejabat,” tambahnya.
Dengan agenda kunjungan yang beragam, diharapkan Presiden Jokowi dapat memberikan dukungan dan manfaat bagi pembangunan infrastruktur di Sumedang serta memperkenalkan kuliner legendaris seperti tahu Bungkeng kepada masyarakat luas.
Mengenal Kuliner Legendaris RM Bungkeng Tahu Sumedang
Ternyata, kata ‘tahu’ sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, tepatnya tao hu atau teu hu. Nah, ‘tao’ artinya kacang kedelai, sementara ‘hu’ artinya lumat atau menjadi bubur. Jadi, jika diartikan secara umum, tahu adalah kacang kedelai yang diolah menjadi bubur. Dari sini, kita bisa tahu bahwa makanan ini memiliki asal usul dari negara Tiongkok.
