JABAR EKSPRES – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin katakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk tidak menutup atau mencabut izin Pondok Pesantren Al Zaytun karena tingginya jumlah santri di sana.
“Masyarakat tentu banyak sekali yang menginginkan (pemerintah) membubarkan pondok pesantren Al Zaytun. Tapi ada pertimbangan-pertimbangan bahwa di situ banyak sekali santrinya,” ujar Ma’ruf Amin mengutip dari Antara pada Rabu (7/5)
Wapres mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk mempromosikan dan meningkatkan keyakinan dan pemahaman nasionalisme di pesantren.
BACA JUGA : Buntut Polemik Al-Zaytun, Kemenag Jabar Segera Evaluasi Kurikulum Pembelajaran di Seluruh Ponpes
“Nah, daripada dibubarkan, beberapa alternatif perlu dipromosikan dan dipromosikan dengan baik agar para petani dapat berjalan dan belajar sesuai dengan keyakinan dan sistem berbangsa dan bernegara yang benar,” katanya.
Wapres mengatakan pemerintah telah mempercayakan pengelolaan pondok pesantren Al Zaytun yang dikepalai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) kepada Koordinator.
BACA JUGA : Ada Pencucian Uang di Al Zaytun? Mahfud MD Sebut PPATK Temukan 256 Rekening Atas Nama Panji Gumilang
Tuduhan terhadap pengawas pondok pesantren Panji Gumilang telah diselesaikan dalam persidangan yang sedang berlangsung.
“Panji Gumilang sedang diproses. Jika nanti ada sesuatu yang tidak diharapkan, nanti keputusan seperi apa akan ditindak lanjuti,” kata Wapres.
