Generasi Muda Faktor Kunci Turunkan Angka Stunting di Indonesia

 

“Oleh karena itu, kita ingin putus circle-nya dengan cara kita memberikan edukasi, memberikan makanan yang tepat yang bergizi seimbang. Jadi seorang ibu terutama kan punya tanggung jawab besar, tidak cuma melahirkan saja tapi kualitasnya untuk masa depan juga bagus. Jadi sedari di dalam perut, kita harus memberikan nutrisi yang baik,” kata Putri.

 

Sejalan dengan Putri, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Uyu Wahyudin menjelaskan tentang pentingnya anak muda paham akan isu stunting. Menurutnya, masalah stunting ini merupakan proses yang cukup panjang, dimana mereka harus mencegahnya sejak dini.

 

“Stunting adalah proses yang cukup panjang. Oleh karena itu penanganannya harus sedini mungkin, harus terstruktur, harus semua pihak berperan di situ, karena determinan stunting tidak hanya satu poin,” jelas Uyu.

 

Ia menambahkan fase yang paling optimal untuk meningkatkan aspek kognitif pada anak ialah usia di bawah dua tahun. Pada usia tersebut merupakan usia paling rentan dalam menjaga seorang bayi agar tidak stunting. Apabila pada usia tersebut nutrisinya tidak terjaga, akan terkendala masalah kognitif hingga dewasa.

 

“Oleh karena itu, kalau kita menangani stunting saat bayi lahir keterlambatan sebenarnya karena aspek stunting tidak hanya soal pendek saja yang paling penting adalah aspek kognitifnya. Bisa dibayangkan kita mau meningkatkan aspek kognitif dimana menurut para ahli durasi waktunya pada saat baduta (bawah dua tahun) kalau sudah di atas dua tahun sudah terlambat untuk meningkatkan kognitifnya, bisa saja dia secara fisik tinggi tapi nanti lemot,” ujar Uyu.

 

Sebelumnya dalam dialog RRI, Senin (03/07/2023) Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan IKPMK Kemenkominfo, Marroli J. Indarto juga menyatakan pentingnya peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia.

 

“Kami menyadari bahwa untuk memotong stunting salah satunya adalah kita harus mempersiapkan generasi-generasi muda yaitu remaja. Jadi sejak awal jadi harus kita berikan edukasi mengenai stunting. Harapan kita dan Kemenkominfo itu bahwa nantinya akan muncul di generasi yang peduli terhadap kesehatan dirinya maupun lingkungan. Peduli bersih, dan sadar akan sanitasi yang merupakan faktor-faktor kunci dalam mengurangi prevalensi stunting yang ada di Indonesia,” jelas Marrolli.

Tinggalkan Balasan