JABAR EKSPRES- Pada Sabtu (1/7), Spanyol berkomitmen untuk memberikan dukungan tambahan senilai 55 juta euro (sekitar Rp903 miliar) kepada sekolah-sekolah, usaha kecil, dan menengah di Ukraina.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan keputusan tersebut selama kunjungannya ke Kiev, beberapa jam setelah Spanyol mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
“Dalam kesempatan ini, Spanyol telah memutuskan untuk memberikan bantuan tambahan sebesar 55 juta euro, di mana 51 juta euro akan dialokasikan melalui Grup Bank Dunia untuk mendanai usaha kecil dan menengah di Ukraina, serta empat juta euro melalui Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk memasang sistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di sekolah-sekolah Ukraina,” ujar Sanchez.
Selain itu, Madrid juga akan mengirimkan empat tank tempur Leopard dan kendaraan pengangkut personel lapis baja tambahan ke Ukraina.
“Kami akan segera mengirimkan peralatan militer berat baru. Ini mencakup empat tank Leopard dan kendaraan pengangkut lapis baja,” tambahnya.
Baca juga: NATO Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Lahirkan Perpecahan di Rusia
Pada bulan April lalu, Spanyol telah mengirimkan enam tank Leopard ke Ukraina.
Sanchez juga menyampaikan harapannya agar Ukraina berhasil dalam upaya pemulihan wilayah yang direbut oleh Rusia sejak dimulainya perang pada tanggal 24 Februari 2022.
Ia berharap hal ini akan membawa kepada “perdamaian yang adil dan langgeng,” serta menegaskan bahwa “Eropa dan Spanyol akan tetap berada di pihak Anda selama dibutuhkan.”
Baca juga: Bank Dunia Berencana Tambah Jumlah Bantuan ke Ukraina
“Kami akan terus memberikan dukungan kepada rakyat Ukraina sampai perdamaian kembali hadir di Eropa,” tandasnya.
Selain itu, Presiden Ukraina, Zelenskyy, menyatakan bahwa Rusia secara teknis mampu memicu ledakan lokal yang dapat menyebabkan kebocoran radiasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhya di wilayah tenggara Ukraina.
Ia telah berdiskusi dengan mitra internasional mengenai masalah yang terkait dengan Ukraina merebut kembali PLTN tersebut, dan menekankan pentingnya intervensi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelum terjadinya risiko tersebut.
Zelenskyy juga mengungkapkan bahwa ia dan Sanchez membahas penerapan sanksi terhadap Rusia. “Uni Eropa harus segera menyusun paket sanksi ke-12 terhadap Rusia,” ujarnya.