Evalusi Implementasi AI untuk Mengatasi Kemacetan DKI Jakarta

JABAR EKSPRES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengevaluasi kebijakan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna mengurangi masalah kemacetan yang ada di Ibu Kota. Anggota DPRD DKI, Gembong Warsono, mengungkapkan bahwa evaluasi ini perlu dilakukan mengingat tingkat kemacetan di Jakarta belum mengalami penurunan yang signifikan.

Baca Juga: Pembatalan Kenaikan Pangkat Polri Maluku. Pelanggaran Kode Etik dan Disiplin

Melansir dari berbagai sumber, tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memastikan bahwa anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta memberikan dampak yang maksimal bagi warga Jakarta. Gembong menyatakan bahwa evaluasi penerapan AI diperlukan agar dapat membandingkan kondisi kemacetan sebelum dan sesudah penerapan program tersebut.

Apabila program ini terbukti dapat mengurangi kemacetan, maka kebijakan tersebut dapat ditingkatkan menjadi regulasi permanen yang mengatur lalu lintas di Jakarta. Namun, jika program ini tidak berhasil, maka Dinas Perhubungan (Dishub) harus berinovasi dan bekerjasama dengan instansi terkait untuk mencari solusi mengatasi masalah tersebut.

Gembong juga meminta Dishub untuk transparan dalam membagikan data mengenai tingkat kemacetan di Jakarta setelah penerapan program AI. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan sistem AI ini.

Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 20 simpang sudah menggunakan teknologi AI guna membantu mengurangi kemacetan. Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa penerapan kecerdasan buatan memiliki pengaruh yang signifikan dalam memantau dan mengatur waktu di lampu lalu lintas berdasarkan data internal Google.

Dan juga, untuk penerapan menggunakan AI juga agar menambah fungsi sistem dalam berlalu lintas di simpang jalan. Dengan teknologi ini, Dishub DKI dapat mengetahui perbandingan antara kapasitas jalan dengan kepadatan lalu lintas di suatu ruas jalan.

Baca Juga: Imbauan Transportasi Umum dan Pengawasan di Taman Ragunan

Dengan demikian, lampu lalu lintas dapat memberikan prioritas pada simpang yang padat, sehingga di titik tersebut akan diberikan lebih banyak waktu hijau. Dishub DKI Jakarta juga memberikan prioritas pada rute angkutan umum, seperti TransJakarta, melalui penerapan teknologi AI ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan