JABAR EKSPRES – Charlotte Hornets mengumumkan bahwa Michael Jordan sedang menjual mayoritas sahamnya kepada Gabe Plotkin dan Rick Schnall. Jordan, legenda NBA dan penduduk asli Carolina Utara, akan mempertahankan saham minoritas dalam tim yang ia beli pada tahun 2006.
Melansir dari berbagai sumber, Gabe Plotkin sebelumnya adalah pemilik minoritas di Charlotte Hornets, sementara Rick Schnall adalah pemilik minoritas di Atlanta Hawks. Keduanya memiliki pengalaman di NBA. Setelah proses seleksi NBA selesai, mereka akan menjabat sebagai gubernur Hornets. Musisi J. Cole juga akan menjadi pemilik minoritas dalam pembelian ini.
Hornets Sports & Entertainment (HSE) mengumumkan bahwa Chairman Michael Jordan telah mencapai kesepakatan untuk menjual mayoritas saham Charlotte Hornets kepada grup pembeli yang dipimpin oleh Gabe Plotkin dan Rick Schnall.
Baca Juga: Warriors Meragukan Draymond Green untuk Musim Depan?
Gabe Plotkin, yang membeli saham minoritas di Hornets pada tahun 2019, merupakan gubernur alternatif di Dewan Gubernur NBA dan pendiri serta kepala petugas investasi di Tallwoods Capital LLC. Rick Schnall adalah co-president di Clayton, Dubilier & Rice LLC, di mana ia telah bekerja selama 27 tahun. Ia juga merupakan pemilik minoritas yang signifikan di Atlanta Hawks dan gubernur alternatif di Dewan Gubernur NBA. Schnall saat ini sedang menjual investasinya di Hawks.
Grup pembeli juga termasuk Chris Shumway, Dan Sundheim, Ian Loring, Dyal HomeCourt Partners, serta beberapa investor lokal di Charlotte, termasuk Amy Levine Dawson dan Damian Mills. J. Cole, seorang artis rekaman, dan Eric Church, seorang penyanyi-penulis lagu musik country, juga turut serta dalam pembelian ini.
Selain itu, Michael Jordan akan mempertahankan saham minoritas dalam tim. Transaksi ini masih harus disetujui oleh Dewan Gubernur NBA. Selain Charlotte Hornets, HSE juga memiliki Greensboro Swarm (NBA G League) dan Hornets Venom GT (NBA 2K League), serta mengelola Spectrum Center.
Jordan menjadi pemilik mayoritas Charlotte pada tahun 2010, ketika tim ini masih bernama Charlotte Bobcats. Namun, masa kepemimpinannya di franchise ini tidak begitu sukses. Dalam 13 tahun, Hornets hanya tiga kali masuk playoff dan tidak pernah memenangkan seri. Namun, langkah penting yang dilakukannya adalah mengembalikan merek Hornets ke kota asalnya setelah tim Hornets asli pindah ke New Orleans.