Harga BBM Bioetanol Dibocorkan, Pertamina Siap Meluncurkan Uji Coba Pasar!

JABAR EKSPRES – Berikut ini adalah harga bbm bioetanol yang akan diluncurkan di pasaran Indonesia, untuk itu apakah kamu siap mencobanya di pasaran?

PTPN III (Persero), perusahaan perkebunan pelat merah, telah mengajukan harga indeks pasar (HIP) untuk bahan bakar nabati (BBN) jenis bioetanol.

Usulan ini disampaikan dalam pembahasan kerja sama antara PTPN III dan Pertamina (Persero) untuk menjalankan uji coba pasar produk bauran bensin dengan bioetanol 5 persen (E5) pada akhir Juni 2023.

CEO subholding perkebunan tebu PTPN, Sugar Co Aris Toharisman, menjelaskan bahwa HIP yang diajukan relatif ekonomis bagi produsen bioetanol. Namun, kedua perusahaan tersebut masih mematangkan usulan tersebut sebelum mengambil tindakan.

Menurut PTPN III, harga HIP untuk BBM bioetanol ini sekitar Rp13.500 per liter. PTPN III berencana untuk segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pertamina terkait program bauran bensin dengan turunan tetes tebu.

Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa Pertamina akan melakukan penyesuaian bauran E5 pada setiap jenis bensin guna mencapai tingkat ekonomis yang sesuai di seluruh rantai produksi.

Baca Juga: Polisi Beberkan Perilaku Buruk Pengemudi Terkait Persyaratan Pembuatan SIM Terbaru!

Irto menambahkan, “Harganya akan sangat kompetitif dengan BBM di kelasnya.”

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa uji coba pasar ini dilakukan untuk mengukur kesiapan industri dalam memproduksi bensin dengan bauran bioetanol berbasis tebu.

“Saat ini, rencananya adalah melakukan market trial bersama Pertamina dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk menentukan besaran volumenya,” kata Dadan.

Dadan juga menjelaskan bahwa selama uji coba pasar, pemerintah tidak akan memberikan subsidi untuk mengatasi potensi disparitas harga antara bensin non-subsidi dan harga HIP bioetanol.

“Ini masih tahap uji coba pasar dan diharapkan tidak ada subsidi yang diberikan,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan