JABAR EKSPRES – Puan Maharani, Ketua DPP PDIP membeberkan soal pertemuannya dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan Puan Maharani pun mengungkapkan obrolan dengan AHY pada pertemuan tersebut terasa seperti antara kakak dan adik.
Menurut keterangan Puan Maharani, dalam pertemuan dengan AHY banyak yang bahas.
BACA JUGA: Usai Gelar Pertemuan dengan Puan Maharani, AHY: Politik Rekonsiliasi Sangat Dibutuhkan!
Ketua DPR RI itu pun mengaku bahwa AHY sempat mengatakan menganggapnya sebagai kakak.
Sontak Puan Maharani pun memberikan rekasi positif terhadap Ketum Partai Demokrat tersebut.
“Banyak sekali yang bisa di-omongin, bisa seperti kakak dan adik.
Tadi Mas AHY bilang, ‘Mbak, boleh, ya, saya menganggap Mbak sebagai kakak?’ Ya, iya, dong,” kata Puan Maharani, dikutip JabarEkspres.com dari Antara News pada Senin, 19 Juni 2023.
Hal tersebut Puan Maharani sampaikan dalam konferensi pers di Plataran Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Minggu, 18 Juni 2024.
Akibat suasana yang begitu akrab, Puan Maharani mengaku tidak menyadari telah berbincang dengan AHY selama 1 jam.
Selain itu, Puan Maharani mengatakan bahwa suasana berbicara saat itu terasa seperti perbincangan antara Ketum Partai dengan Ketua DPR RI.
“Selama 20 menit juga sudah selesai karena ngobrol-nya serius pastinya,” kata Puan Maharani.
Lebih lanjut, Puan mengakui bahwa PDIP pun telah menanti-nantikan pertemuan dengan AHY.
Melalui pertemuan tersebut, PDIP dan Demokrat menyepakati bahwa komunikasi politik antara kedua partai tersebut tidak boleh berhenti sampai pertemuan ini.
“Politik itu penuh dengan dinamika, sangat dinamis, jadi untuk bisa mencapai satu titik temu di tengah saja, perlu waktu untuk bicara-bicara terus,” katanya.
Namun, lanjut dia, kalau tidak pernah bertemu, tidak pernah bicara, berpotensi menimbulkan miskomunikasi.
“Jadi, ini mungkin pertemuan yang pertama.
Akan tetapi, insyaallah, bukan pertemuan yang terakhir,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, diungkapkan AHY bahwa politik rekonsiliasi sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat.
“Untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” kata AHY.