JABAR EKSPRES – Kekhawatiran menyelimuti sekolah swasta pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023. Pasalnya pendaftaran PPDB baru akan dimulai pada 26 hingga 30 Juni, yang menyebabkan hingga kini sekolah swasta masih sepi pendaftar.
Hal ini kemudian dirasakan oleh salah satu sekolah swasta di Kota Bandung. Ketua Panitia PPDB SMA Pasundan 1, Surahman menuturkan, hingga kini calon siswa yang mendaftar sedikitnya baru memenuhi kuota yang diperuntukan bagi dua kelas. Yang nantinya dalam satu kelas bakal di isi oleh 36 siswa.
Baca Juga: PPDB SDN 035 Soka Masih Sepi, Jadi Rujukan Layanan Konsultasi
“Jumlah pendaftar sampai saat ini kira-kira baru memenuhi kuota 2 kelas, masing-masing kelasnya nanti di isi oleh 36 siswa. Dan kebanyakan lewat jalur prestasi” ujar Surahman kepada Jabar Ekspres, Selasa 13 Juni 2023.
Surahman mengungkapkan, jumlah tersebut masih jauh dari kuota yang di tetapkan oleh SMA Pasundan 1 Bandung, yaitu sebanyak 12 kelas dengan total 432 siswa.
“Apabila pendaftaran sekolah negeri belum ditutup, kita sekolah swasta gak bisa berbuat banyak, apalagi kan sekolah negeri di Bandung itu banyak” ungkapnya.
Hal ini di akibatkan oleh sistem zonasi, yang menyebabkan siswa di lingkungan sekitar memilih untuk mendaftar dahulu ke sekolah negeri.
Dirinya mengatakan apabila sekolah swasta yang letak wilayahnya berdekatan dengan sekolah negeri, dikhawatirkan akan menyebabkan sekolah tersebut kekurangan peserta didik.
“pastinya khawatir terkait ini, apalagi ada zonasi, terus juga nantinya kan apabila ada sekolah swasta yang berdekatan dengan negeri, untuk siswanya kan dikahawatirkan kehabisan” ujarnya.
Kekhawatiran lain yang dirasakan, terkait calon siswa yang mendaftar melalui jalur SKTM. Menurut Surahman, tahun ini tidak diperoleh bantuan terkait siswa yang menggunakan SKTM. Sehingga sekolah membatasi sebanyak 5 persen penerimaan siswa yang menggunakan jalur ini.
“Berdasarkan rapat kemarin dari jumlah pendaftar sebanyak 10.000, negeri hanya menampung sebanyak 3.000, masa sisanya harus sekolah di swasta semua. Apalagi tahun ini bantuan untuk SKTM itu dihapuskan, sekarang hanya dana bos, dan BPMU” tuturnya.
Baca Juga: Marketplace Guru dan Beasiswa Ikatan Dinas
“Terus untuk kuota penerimaan siswa yang melalui jalur SKTM itu hanya 5 persen dari jumlah keseluruhan. Ini kan berdasarkan dengan kemampuan sekolah juga” tambahnya.