Heboh Seorang Nenek Hidup Lagi Saat akan Dimakamkan, Peti Mati Digedor Hingga Bergetar

Dilansir dari laman Halodoc, Henti jantung mendadak terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa peringatan. Kondisi ini terjadi ketika kerusakan listrik di jantung menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Dengan aksi pemompaannya terganggu, jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru-paru, dan organ lainnya. Ketika ini terjadi, seseorang kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi. Kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima pengobatan.

Sebagian orang kerap menggunakan istilah henti jantung dan serangan jantung secara bergantian. Padahal keduanya merupakan kondisi berbeda.

Serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Henti jantung mendadak adalah saat jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak. Secara sederhana, serangan jantung adalah masalah “sirkulasi” dan henti jantung mendadak adalah masalah “listrik” pada jantung.

Gejala henti jantung mendadak bersifat langsung dan parah dan meliputi:

1. Pingsan tiba-tiba disertai dengan tidak adanya denyut nadi.
2. Tidak bernapas.
3. Terkadang gejala lain muncul sebelum henti jantung mendadak. Ini mungkin termasuk:
4. Ketidaknyamanan dada.
5. Sesak napas.
6. Kelemahan.
7. Jantung berdebar cepat, berdebar atau berdebar disebut palpitasi.
8. Tapi henti jantung mendadak sering terjadi tanpa peringatan

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan