JABAR EKSPRES – Thalasemia, sebuah kondisi kelainan darah yang di sebabkan oleh kurangnya hemoglobin (Hb) normal dalam sel darah merah, merupakan hal yang wajib pemeriksaan yang di ketahui oleh calon pengantin sebelum menikah.
Kelainan ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami anemia atau kekurangan darah, dan penyebabnya umumnya terkait dengan faktor genetik.
Penting bagi calon pengantin untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan thalasemia sebelum menikah, terutama jika mereka berencana memiliki anak di masa depan.
Skrining thalasemia di lakukan untuk mendeteksi apakah calon ayah dan ibu memiliki gen pembawa sifat thalasemia atau tidak.
Jika kedua pasangan memiliki thalasemia minor, sebaiknya mereka menghindari perkawinan, karena ini berisiko melahirkan anak dengan thalasemia mayor.
Thalasemia adalah kondisi yang perlu di waspadai, karena pada kasus yang berat atau thalasemia mayor, dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, bahkan kematian.
Tentu saja, sebagai calon orang tua, Anda tidak ingin menghadapi risiko tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tidak melewatkan skrining atau pemeriksaan thalasemia sebelum menikah.
Pemeriksaan Thalasemia
Langkah-langkah dalam cara melakukan pemeriksaan thalasemia sebelum menikah penting untuk di ketahui. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Mengetahui Apa Itu Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah yang di wariskan dan di sebabkan oleh kurangnya produksi protein hemoglobin dalam tubuh.
Hemoglobin merupakan bagian penting dari sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Kurangnya hemoglobin dapat menyebabkan sel darah merah tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan seseorang merasa lelah, lemah, atau sesak napas.
Anemia merupakan kondisi yang terkait dengan thalasemia, dan penderita thalasemia dapat mengalami anemia ringan atau berat, yang dapat merusak organ dan mengakibatkan kematian.
Mengetahui Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik
Langkah pertama dalam pemeriksaan thalasemia adalah melalui anamnesis, yaitu wawancara dengan dokter untuk menggali riwayat kesehatan pasien.
Pertanyaan yang di ajukan berkaitan dengan adanya riwayat keluarga yang menderita anemia atau thalasemia.
Selain itu, pemeriksaan fisik juga di lakukan untuk membantu diagnosis thalasemia, dengan mengamati tanda-tanda seperti kulit pucat, konjungtiva pucat, hiperpigmentasi kulit, bentuk wajah yang asimetris, dan gangguan pertumbuhan.