JABAR EKSPRES – Bagi sebagian orang mendengar istilah Thalasemia mungkin terdengar biasa saja, hanya sebuah penyakit yang berhubungan dengan darah. Padahal penderitanya harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya, lalu apa itu Thalasemia yang sebenarnya?
Untuk mengetahui apa itu Thalasemia, kita akan ulas secara lengkap mulai dari gejala, jenis-jenisnya hingga cara pencegahannya.
Hal ini sebagai salah satu sarana edukasi kepada masyarakat agar perkembangannya bisa dicegah dan masyarakat mengatahui secara jelas apa itu bahaya Thalasemia dan bagaimana resikoyang akan ditanggung bagi penderitanya.
Dilansir dari halodoc, thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Gangguan hemoglobin ini menyebabkan kerusakan sel darah merah yang berlebihan, sehingga memicu anemia. Anemia adalah suatu kondisi tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang normal dan sehat.
Hal itu yang menyebabkan kenapa penderia Thalasemia harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya, karena untuk menjaga ketersediaan sel darah merah dalam tubuhnya.
Gejala yang sangat terlihat bila seseorang kekurangan sel darah merah adalah HB yang terlalu rendah, yang menyebabkan orang tersebut menajdi lemas dan ini sangat berbahaya.
Ada tiga jenis utama thalasemia dengan empat subtipe, yakni beta thalassemia yang meliputi subtipe mayor dan intermedia, alpha thalassemia yang meliputi subtipe hemoglobin D dan hydrops fetalis, serta thalasemia minor.
Beberapa gejala yang paling umum dari penyakit thalasemia, termasuk kelainan bentuk tulang terutama wajah, urine berwarna gelap, pertumbuhan dan perkembangan tertunda, kelelahan berlebih, serta penyakit kuning.
Tidak semua orang mengalami gejala terlihat, tetapi umumnya cenderung muncul di masa kanak-kanak atau remaja. Karena itu, gejala thalasemia tidak akan terlihat sampai usia 6 bulan pada kebanyakan bayi dengan thalasemia.
Baca juga : Thalasemia: Penyakit Darah yang Perlu Diketahui
Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2021, diketahui ada sebanyak 2.500 bayi lahir di Indonesia dengan talasemia mayor setiap tahunnya, dari jumlah tersebut 80 persennya termasuk dalam kategori akut yang harus melakukan transfusi darah sepanjang hidupnya.