Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Kurban Mulai Buka Lapak

JABAR EKSPRES – Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H yang akan jatuh pada 29 Juni 2023. Kini para pedagang mulai ramai membuka lapak, dan menjajakan seluruh hewan kurbannya.

Dari pantauan yang dilakukan oleh Jabar Ekspres, terlihat di sekitaran Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung. Lapangan yang biasa kosong dari aktifitas masyarakat, kini telah dipenuhi oleh para pedagang hewan kurban.

Wilayah ini dinilai menjadi lapak terbesar di Kota Bandung, yang mampu menampung total hewan kurban hingga 170 ekor sapi, dan 700 ekor kambing.

Salah satu pedagang Yosep Nugraha menyebutkan, supply sapi yang dijual di lapaknya kebanyakan merupakan hewan yang dikirim dari wilayah Pati, Jawa tengah. Hal ini terkait minimnya penyuplay sapi di wilayah Kota Bandung.

“Sapi itu banyaknya dikirim dari wilayah Pati Jawa Tengah, karena disini (Kota Bandung), sangat sedikit penyuplaynya” ujar Yosep Nugraha

Berkaca dari tahun kemarin, terkait banyaknya hewan kurban yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Yosep memastikan, sapi kiriman yang berasal dari wilayah Pati ini, telah memenuhi syarat dan lolos uji tes yang sebelumnya telah dilakukan oleh dinas terkait.

“Karena kemarin ada kasus PMK jadi sekarang itu sapi yang mau diberangkatkan itu dicek dulu sama dinas peternakan yang ada di daerah Pati mengenai layak atau tidaknya. Yang sudah dikirim kesini berarti itu sudah lolos uji tes” ungkapnya.

Selain tes PMK di wilayah asal, pengecakan juga akan dilakukan oleh DKPP Kota Bandung menjelang perayaan Hari Idul Adha. Hal ini untuk memastikan, hewan kurban yang di jual tidak terjangkit virus PMK.

“Paling kalau pemeriksaan disini dua minggu atau seminggu menjelang idul adha, baru pemeriksaan dari dinas terkait” pungkasnya.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, sampai saat ini wilayah Kota Bandung masih nol kasus terkait wabah PMK pada hewan kurban.

Ema berharap, Kota Bandung bisa terhindar dari kasus PMK. Hal ini agar para masyarakat bisa dengan aman mengkonsumsi hewan ternak tersebut, dan para peternak tidak mengalami kerugian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan