JABAR EKSPRES – Hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, yaitu Hari Lahir Pancasila, akan segera tiba. Pada tanggal 1 Juni 2023, Pancasila akan merayakan usianya yang ke-78 sebagai dasar ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menyambut momen bersejarah ini, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) telah mengumumkan tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2023, yaitu “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”.
Hari Lahir Pancasila 2023 telah menjadi momen yang tak terlupakan bagi masyarakat Indonesia. Di tengah peringatan yang penuh semangat, seorang pembina upacara terkadang memikat hati ribuan hadirin dengan pidato amanatnya yang luar biasa.
Pidato tersebut bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan mengandung makna mendalam tentang gotong royong, yang tak pernah usang di hati bangsa ini.
Untuk itu berikut ini adalah contoh pidato amanat pembina upacara di hari lahir Pancasila 1 Juni 2023:
Contoh Pidato Hari Pancasila 1 Juni
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pagi yang penuh keberkahan bagi kita semua. Saya ingin menyampaikan penghormatan kepada Bapak Kepala Sekolah dan para Dewan Guru yang terhormat, serta teman-teman saya yang hadir di sini.
Pertama-tama, izinkanlah kami untuk menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, atas karunia yang luar biasa, yang memungkinkan kita berkumpul di ruang aula sekolah ini dalam keadaan sehat dan bahagia.
Tidak lupa pula, kami mengucapkan salawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan pertolongan dari-Nya di hari akhirat kelak.
Bapak, Ibu, dan teman-teman yang saya hormati,
Kami merasa sangat bersyukur bahwa kami memiliki kesempatan untuk memperingati momentum yang istimewa ini.
Setiap tanggal 1 Juni merupakan hari yang bersejarah, karena pada hari itu kita memperingati Hari Lahir Pancasila.
Apakah teman-teman masih mengingat awal mula keberadaannya?
Ya, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato mengenai usulan dasar negara yang kemudian menjadi landasan kelahiran Pancasila.
Namun, bagaimana cara kita memaknai Hari Lahir Pancasila? Apakah cukup hanya dengan menghafal kelima silanya?
Jika itu yang diinginkan, maka sudah ada ratusan juta penduduk Indonesia yang mampu menghafal kelima sila dan mengucapkannya dengan lantang.
