Kang Pisman Tetap Bergulir, Pemkot Bandung Sampaikan Rasionalisasinya

JABAR EKSPRES – Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) merupakan salah satu program dalam proses normalisasi pengelolaan sampah di Kota Bandung. Program ini merupakan salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi sampah di Kota Bandung.

Saat ini, proses normalisasi 55 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Kota Bandung menunjukkan tren yang positif.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, saat ini ada 55 TPS dan 2 diantaranya sedang dalam proses normalisasi.

Walaupun menunjukkan tren positif, Ema Sumarna selaku Plh Wali Kota Bandung mengingatkan untuk terus melaksanakan program Kang Pisman secara merata di Kota Bandung.

BACA JUGA: Menyoal Program Kang Pisman, Sudah Tidak Efektif?

“Jumlah penduduk di Kota Bandung terus bertambah. Mustahil kita secara individu tidak memproduksi sampah. Jadi, saya rasa kita perlu menyatukan pemahaman dalam penanganan sampah,” kata Ema Sumarna.

Dia menambahkan, walaupun normalisasi TPS dan kembali berfungsinya secara normal TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti, hal ini akan berlaku sementara. Pasalnya, permasalahan sampah ini akan menjadi bom waktu bagi Kota Bandung sewaktu-waktu.

“Setiap hari sampah diproduksi. Kalau kita menunggu penanganan berbasis investasi, kami rasa akan lama. Akan tetapi, kita punya program Kang Pisman yang luar biasa,” ujar Plh Wali Kota Bandung itu.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Lakukan Perbaikan Jalan dan Trotoar secara Bertahap

Saat ini, Kawasan Bebas Sampah di Kota Bandung berjumlah 154 kawasan atau sekitar 10 persen. Angka ini jauh dari ideal. Berarti masih ada 90 persen lagi yang perlu dibenahi.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat di wilayah Kota Bandung harus menjadi contoh yang baik bagi kawasn lainnya. Dia memberikan contoh sukses beberapa wilayah di Kota Bandung yang sukses menjalankan Kang Pisman dan menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS).

“(Operasional TPA) Sarimukti itu ada limit waktunya. Kita tidak ingin tragedi Leuwigajah terulang. Dan kalau (penanganan sampah) di RW 12 Maleer bisa, RW 02 Cipamokolan bisa, saya punya keyakinan di wilayah ini pun bisa dilaksanakan (penerapan Kang Pisman),” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan