JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, sebuah video asusila yang diduga melibatkan artis terkenal Rebecca Klopper telah menjadi perbincangan hangat di Twitter, memancing reaksi beragam dari netizen.
Rebecca Klopper, seorang artis yang dikenal karena bakatnya dalam dunia hiburan, telah menjadi sorotan media dan publik dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ketenarannya baru-baru ini tercoreng oleh sebuah klip video yang diduga menampilkan adegan yang tidak senonoh. Video tersebut pertama kali muncul di platform Twitter dan sangat mencuri perhatian netizen.
BACA JUGA : Heboh! Video Asusila Rebecca Klopper Viral di Twitter, Netizen Malah Minta Linknya?
Diduga video tersebut berdurasi 47 detik yang memperlihatkan seorang wanita mirip dengan Rebecca Klopper yang sedang tertidur di kasur, lalu ada seorang pria yang memperlihatkan alat kelaminnya kepada wajah perempuan tersebut.
Banyak netizen bertanya-tanya siapakah lelaki yang ada di video asusila tersebut bersama Rebecca Klopper. Kebanyakan netizen meyakini bahwa video tersebut bukan Fadly adik dari mendiang almarhum Vanessa Angel.
Beberapa warganet menilai bagian tubuh pria di dalam video itu yang bersama Becca berbeda dengan Fadly.
“Aiii (sapaan Fadly) pacar kamu viral tuh 47 detik ya,” kata akun @akl****
“ itu bukan sama lo kan bang,” akun @hgu****
Netizen menduga bahwa laki-laki yang ada dalam video tersebut adalah mantan kekasih Rebecca Klopper yang berinisial RP, dan netizen juga menuduh lelaki itulah yang menyebarkan video asusial tersebut.
BACA JUGA : Korban Cipaganti Masih Resah, Eksekusi Putusan MA Belum Jelas!
“Parah sih toxic banget mantannya. Sudah sih kalau sudah lewat, iya sih emang salah perbuatannya, cuma kenapa harus di-up sekrang? Ada sakit hati yg belum usai kah,” kata akun @gai****
“Fix itu Becca, mantannya tega banget sih nyebar video kayak gitu. Aibnya sampai seumur hidup itu enggak hilang hilang,” ungkap @rha109***
Ketika berita tentang video ini menyebar, netizen dengan cepat bereaksi dan berebut mencari linknya untuk melihat videonya.
Namun, perlu disadari bahwa mengedarkan, berbagi, atau mencari konten asusila adalah tindakan yang melanggar aturan dan etika internet, serta dapat membahayakan privasi dan martabat individu yang terlibat.