Korban Pengeroyokan di Bagusrangin: Saya Cacat Permanen, Saya Hanya Minta Keadilan!

JABAR EKSPRES – Korban pengeroyokan di Jalan Bagusrangin, Kecamatan Coblong, Kota Bandung yang terjadi pada 12 Maret 2023 dini hari lalu hingga kini belum menemukan titik terang terhadap kasus yang menderanya.

Menurut penjelasan korban dalam sosial medianya yang dilansir dari akun Twitter @txtdaribandung, korban telah membuat laporan ke pihak berwajib, yakni Polrestabes Bandung.

Dia hanya meminta keadilan dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Saat ini, korban tidak bisa lagi menafkahi istri dan tiga orang anaknya karena mengalami cacat permanen akibat pengeroyokan tersebut.

BACA JUGA: Mengenal Helga Algida, Sipir Rutan Kebon Waru Juara Dunia Kempo

Korban hanya berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas oleh pihak berwajib agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

Dalam story Instagram yang sama, pelaku juga men-tag akun sosial media Polrestabes Bandung, Prabu Lodaya Presisi, Prabu Polrestabes Bandung, Info Bandung Kota, dan akun berita lokal.

Story sosial media korban pengeroyokan di Jalan Bagusrangin.
Story sosial media korban pengeroyokan di Jalan Bagusrangin yang disebar oleh akun Twitter TXT dari Bandung. (Foto: Twitter @txtdaribandung)

BACA JUGA: Masyarakat Keluhkan Kursi Tunggu yang Kurang di Stasiun Cimekar, Kota Bandung

Kronologi Pengeroyokan di Bagusrangin

Pada tanggal 12 Maret 2023 dini hari, korban baru saja pulang bekerja. Dia kebetulan melewati daerah Bagusrangin dan sempat berhenti untuk membeli rokok di warung seberang Rabbani.

Ketika sedang menghitung uang kembalian, tiba-tiba ada orang yang menarik dan melemparnya ke tengah jalan. Korban mengaku tidak mengenal para pelaku kejadian itu.

Korban dipukul oleh pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang. Pelaku diketahui membawa senjata tajam dan benda tumpul lain.

Korban yang tidak berdaya diseret bak binatang ke sebuah gang kecil dan disekap di dalam pos hingga tak sadarkan diri. Beberapa warga setempat yang menemukan korban menyangka dirinya telah meninggal.

Akhirnya, korban sadarkan diri setelah beberapa hari mengalami koma. (*)

BACA JUGA: Identitas Kebudayaan Sunda yang Mulai Hilang di Kota Bandung

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

8 komentar