BANDUNG, JABAR EKSPRES – Masuk dalam fase peralihan musim hujan ke kemarau, perubahan cuaca seakan sulit diprediksi. Kondisi terik berubah menjadi hujan menjadi fenomena, yang kini sedang dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung.
Dalam hal ini Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menuturkan, dinamika perubahan cuaca dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu pengaruh global, pengaruh regional, dan pengaruh labilitas lokal.
Menurutnya, pengaruh global tidak mendasari terjadinya pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Hal ini berdasarkan perhitungan dan pengamatan pada Indeks Osilasi Selatan (SOI), El Nino Osilasi Selatan (ENSO), Dipole Mode Index (DMI), yang masih dibawah standar ketetapan terjadinya awan hujan dan berada di angka normal.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Kaji Ulang Mengenai PLTSa Gedebage
“Untuk SOI itu perhitungannya masih di -0,7 , karena standar ketetapannya di angka +7. Untuk indeks ENSO itu normal yang nilainya kurang lebih +0,48, ketetapan nya +0,5. Dan untuk DMI juga normal, nilainya 0,20 low presure. Perhitungan itu tidak signifikan dalam pembentukan awan hujan” ujar Teguh Rahayu, pada Senin 15 Mei 2023.
Teguh menjelaskan, pengaruh regional dan labilitas lokal menjadi hal yang mendasari pertumbuhan awan hujan di wilayah indonesia dan Jawa bagian barat, khususnya Kota Bandung. Hal ini dikarenakan Osiliasi Madden Julian (MJO) yang sudah memasuki kuadran kelima, dan Lifted Index bernilai rata-rata -2 hingga -6, dengan nilai K 33 hingg 38.
“MJO nya itu sudah kuadran kelima, itu berkontribusi terhadap pembentukan awan di sebagian wilayah Indonesia. Dan lifted index dengan rata-rata nilai -2 hingga -6, dengan nilai K indeks 33-38. Kondisi tersebut memungkinkan masih terjadinya pembentukan awan hujan di Kota Bandung” jelasnya.
Ini yang menjadikan dinamika atmosfer berlangsung cepat. Sehingga kondisi terik di pagi hari menjelang siang hari kemudian turun hujan di lebat pada sore hari, merupakan hal yang lazim terjadi pada proses peralihan musim hujan menjadi kemarau.
BACA JUGA: Vibes Sepedaan di Kawasan Summarecon Bandung
Dirinya mengungkapkan, terkait peluang turunnya hujan di Kota Bandung terjadi pada siang hari, yang berada di kisaran pukul 12.00 hingga 16.00 WIB. Kemudian berlanjut pada saat malam hari.