Grey Art Gallery Hadir sebagai Apresiasi atas Pembuat Seni

JABAR EKSPRES – Grey Art Gallery merupakan rumah seni yang instagramable nan estetik di Kota Bandung. Galeri seni ini mengusung semangat untuk membangkitkan seni sebagai hal yang bukan sebelah mata di masyarakat. Selama ini, seni dipandang sebagai sesuatu yang rebel dan tidak terurus.

“Kami mengusung tema semangat untuk mempromosikan seni kepada masyarakat awam. Yang mereka tahu selama ini, seni hanya sekumpulan orang rebel yang tidak terurus. Kami ingin mengubah stigma tersebut dengan memberikan hasil karya seni yang memukau,” kata Duaji, Art Support Grey Art Gallery saat ditemui Jabar Ekspres di lokasi (13/05).

Menurut Duaji, animo masyarakat dalam menyambut Grey Art Gallery ini sungguh aneh. Sebelumnya, galeri seni tidak pernah mendapatkan animo dan apresiasi dari masyarakat sebesar ini.

BACA JUGA: Pesona Jalan Asia Afrika Kota Bandung Di Malam hari

“Ketika kami membuka tempat ini pada 3 Februari 2023, animo masyarakat terhadap tempat ini sungguh tinggi. Bahkan, mencapai 2 ribu hingga 3 ribu pengunjung dalam satu hari. Jumlah ini tentu saja sangat mengherankan karena angka 2 ribu hingga 3 ribu pengunjung tersebut merupakan jumlah pengunjung galeri seni di tempat lain dalam satu bulan. Tapi, kami sukses membuatnya dalam sehari. Luar biasa,” jelasnya.

Grey Art Gallery
Ramainya pengunjung di Grey Art Gallery berarti menghargai hasil seni dari para seniman. (Foto: Al Hafizh PRM/JE)

Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung ke Grey Art Gallery mulai mengalami penurunan. Art Suport di rumah seni itu menjelaskan bahwa ada sekitar 200 hingga 300 pengunjung yang mengunjungi rumah seni tersebut.

Walaupun begitu, jumlah tersebut meruapakan angka yang cukup tinggi untuk kunjungan ke museum seni dalam sehari. Duaji memaparkan beberapa alasan mengapa pengunjung selalu ramai menyambangi tempat tersebut.

BACA JUGA: Mengagumi Keindahan Kiara Artha Park Di Malam Hari

“Yang pertama, posisi kami yang strategis. Momentum yang cukup tepat. Ini faktor terpenting, tapi cukup anomali, yaitu strategis, estetis, dan gratis. Gratisnya karena kami membuka seluruh akses untuk pengunjung tanpa biaya tambahan di area tertentu sehingga mereka dapat menikmati galeri seni ini secara utuh,” ujar mahasiwa ISBI Bandung itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan