Braga dan Lukisan yang Berjalan Bersama Waktu

“Belum ke Bandung jika tidak berkunjung ke Braga.” Para wisatawan Kota Kembang tampaknya sepakat dengan ungkapan tersebut. Braga tempo dulu, bahkan terkenal akan pusat kota yang mempunyai banyak pertokoan untuk bergaya.

Namun selain industri fashion, Kota Bandung ‘megah’ juga dengan bangunan tua dan sentuhan seninya. Lalu kawasan jalan Braga, mampu menyuguhkan itu semua.

Ibarat topping dalam sebuah kue yang manis. Kombinasi bangunan tua dan lukisan yang berjajar, membuat ‘maskot’ Paris van Java itu lebih estetik dan menarik.

Bahkan berkat lukisan itulah, tidak sedikit pengunjung memilih lokasi tersebut sebagai lokasi pemotretan pre-wedding. 

Salah satunya Citra (27), dia mengaku bahwa pemotretan yang dilakukan dengan latar lukisan di sepanjang jalan Braga, memiliki nilai tersendiri.

“Kayaknya semua juga sepakat untuk menyebut Braga, sebagai tempat estetik di Bandung. Dan saya memilih Braga untuk foto pre-wed, karena saya suka dengan bangunan tua disertai lukisan yang menambah citra klasik dan estetik,” akunya di sela-sela pemotretan berlangsung, Kamis (11/5) kemarin.

Selain menjadi tempat untuk foto pre-wedding, Braga dengan latar lukisan tentu dipilih sebagai tempat wajib untuk mengabadikan cerita sepasang muda-mudi ketika di Bandung.

Kawasan tersebut dianggap instagramable, sampai-sampai dipilih sebagai lokasi untuk kebutuhan mengabadikan cerita, disaat siapapun berkunjung ke Bandung.

Seperti yang diutarakan Kismi (22), dirinya membenarkan bahwa, “Kayaknya belum ke Bandung, kalau belum ke Braga.”

Berbicara menyoal lukisan. Seniman dan karya lukisnya di sepanjang jalan Braga, bagai corak belang di tubuh harimau. Kecantikannya takkan mati. Dua irisan tersebut menjadi alasan orang-orang tetap melancong ke sana.

Kendati bangunan di sepanjang Braga silih berganti, alasan pengunjung untuk datang tetaplah sama.

Di samping menjadi lokasi mengabadikan momen, tentu, Braga adalah tempat yang paling dipilih saat seseorang hendak mencari goresan seni di atas kanvas.

Hal itu dakui oleh salah satu pelukis, Arif (43). Dia menganggap, justru dengan bertambahnya tempat hiburan, mampu memberikan suasana baru. Pemikat.

“Bisa menarik para peminat untuk sekedar melihat-lihat dan membeli lukisan,” anggapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan