Kemenkes Minta Agar Protokol Kesehatan Covid-19 Diaktifkan Lagi

Jabar Ekspres – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah mengimbau masyarakat untuk menerapkan kembali protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang disebabkan oleh mutasi COVID-19 baru-baru ini

“Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit, orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus yang kembali naik,” Kata Mohammad Syahril selaku juru bicara Kementerian Kesehatan dilansir dari Antaranews.com Jumat (21/4).

Ia mengatakan, jumlah kasus di negara tetangga seperti Singapura saat ini semakin meningkat. Selain itu, India adalah negara lain yang terkena dampak COVID-19 lagi.

BACA JUGA: Ahli Gizi Ingatkan Untuk Membatasi Makanan Bersantan Saat Lebaran

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk kembali menggunakan masker dan hidup sehat untuk mencegah kemungkinan peningkatan kasus, terutama di kalangan lansia dan kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.

“Walaupun kasus baru mengalami penurunan ke 1.145 dari sebelumnya 1.242 kasus, tapi kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12 jiwa,” Ujarnya.

Selain itu, kasus aktif naik menjadi 10.881 pada Kamis (20/4) dari sebelumnya 10.448. Jumlah pasien yang dirawat dalam tujuh hari terakhir kini meningkat dari 1.573 menjadi 1.617.

“Kita wajib menjaga kelompok lanjut usia sebagai kelompok yang rentan tertular dan masuk rumah sakit,” Ucapnya.

Syahril yang juga menjabat sebagai Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir karena versi terbaru subvarian Arcturus atau XBB 1.16 yang sangat menular.

BACA JUGA: Wadah Kesayangan Emak, Tupperware Terancam Bangkrut!

Beberapa gejala dari varian ini antara lain konjungtivitis atau mata merah, terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan indra pengecap atau penciuman, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair. mual atau muntah, serta diare.

Kementerian Kesehatan menyebutkan sepuluh provinsi saat ini mengalami jumlah kasus terkonfirmasi tinggi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah dengan lebih dari 100 kasus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan