JABAR EKSPRES – Bupati Meranti Muhammad Adil baru-baru ini menjadi sorotan lantaran terseret Operasi Tangkap Tangan atau OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bahkan ia sempat sebut pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis atau setan.
Mencuat kabar bahwa Bupati Meranti Muhammad Adil yang terseret OTT sempat mengaku tidak ada rasa penyesalan usai mengucapkan kalimat yang dinilai kurang mengenakan terhadap Kemenkeu.
Seperti diketahui bahwa Bupati Meranti Muhammad Adil menyebutkan bahwa Kemenkeu diisi oleh pejabat yang merupakan iblis atau setan.
BACA JUGA: Siap Mudik Lebaran 2023? Segera Periksa Pelumas Mesin Kendaraan Pribadi, Ini Pentingnya Lakukan Penggantian Oli
Bahkan ucapan Muhammad Adil yang menyebutkan bahwa jajaran Kemenkau diisi oleh pejabat iblis atau setan itu viral di media sosial.
Meskipun demikian, sang Bupati Meranti yang terseret OTT itu menanggapi isu viral tersebut dengan santai.
Ia pun mengatakan bahwa dirinya sudah menyelesaikan soal ucapan yang dinilai tidak pantas terhadap Kemenkeu.
BACA JUGA: Breaking News! Bupati Kepulauan Meranti dan Puluhan Pejabat Ditangkap KPK
Kemudian ia juga menegaskan bahwa maslaah tersebut sudah selesai.
“Sebetulnya itu sudah selesai, itu bukan pernyataan, itu kan pertanyaan,” kata Muhammad Adil, dikutip JabarEkspres.com dari PMJ News pada Jumat, 7 April 2023.
Hal itu diungkapkan oleh snag Bupati Meranti setelah pertemuan dengan Kemenkeu, Kementerian ESDM, SKK Migas dan Kemendagri, Rabu, 21 Desember 2022 lalu.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa antara pihaknya dan Kemenkeu sudah tidak ada masalah lagi, baik mengenai ucapan kontroversial itu maupun soal Dana Bagi Hasil (DBH).
“Iya, tadi sudah saya sampaikan semua, dan tidak ada masalah lagi,” kata Muhammad Adil.
Bupati meranti Muhammad Adil juga menegaskan bahwa dirinya tidak merasa menyesalatas ucapannya terhadap Kemenkeu.
Ia justru mengatakan bahwa ucapannya terhadap Kemenkeu tersebut adalah pertanyaan bukan pernyataan.
“Menyesal? Nggak, wong pertanyaan kok nyesel, gimana?” kata Muhammad Adil, menegaskan.
Namun, ucapan Muhammad Adil pun sempat beredar viral di media sosial dan mendapatkan kritik dari sejumlah netizen.
Sementara itu, Kemenkeu memastikan bahwa permasalahan tersebut telah usai.