Cerita Penyandang Tuna Netra Hapalkan Al Quran dengan Meraba

“Alhamdulillah kami mendapat bantuan 250 digital braille yang disalurkan kepada 250 disabilitas netra di Cimahi dan sekitarnya,” kata Yanti.

Yanti mengakui, untuk membeli sendiril sangatlah berat. Sebab untuk harga mushaf yang terdiri dari beberapa juz saja mecapai Rp 1,5 juta.

‘’Jadi jika mushafnya kumplit harganya bisa mencapai 3 jutaan,’’ ujarnya.

Kitab suci  braile untuk penyandang tuna netra sangat berbeda dengan mushaf pada umumnya. Al Quran Braile akan lebih banyak halamannya.

Untuk itu adanya bantuan tersebut akan sangat mendukung bagi penyandang tuna netra untuk lebih mendalami Al Quran dan menghapalnya.

Membaca Kitab Suci Khusus Braille bagi tunanetra mirip seperti membaca huruf Braille biasa. Hampir semua huruf Hijaiyah merupakan kombinasi dari titik Braille pada huruf latin.

Seerti huruf Alif yang memiiki formasi titik braile sama dengan huruf A. Namun Huruf Braile Hijaiyah Alif memiliki tambahan satu titik lagi sebagai tanda Fathah, Kasrah atau Dhomah.

Huruf Al Quran dalam format Braille terasa lebih mudah dibandingkan saat dilihat secara konvensional. Apalagi ketika membaca dulu.

Kita Suci khusus untuk penyandang Tuna Netra ini memiliki ukuran yang berbeda dengan Al Quran pada umumnya. Kitab Suci Braile lebih tebal dibanding Kitab Suci biasa. Sebab, mencetak huruf Braile pada kertas tidak dapat dilakukan bolak balik. Al quran Braile dicetak per juz satu buku.

Dengan begitu untuk 30 juz  Braile maka akan membutuhkan tema satu rak buku untuk penyimanannya.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan