JABAR EKSPRES – Setelah BEM Universitas Indonesia (UI) mengunggah video meme Puan Maharani tikus di akun Twitter-nya yang menyebut DPR sebagai Dewan Perampok Rakyat, para buzzer atau pengguna media sosial yang pesanan politik mulai menyerang.
Tak hanya iru, berbagai komentar lawan pun muncul di berbagai unggahan akun media sosial resmi BEM UI. Hampir semua dari mereka adalah akun anonim yang memiliki pengikut di bawah 100 akun.
“Yg enaknya msh mahasiswa itu karena blm punya kepentingan utk kelompok dan dirinya, jd ga perlu pikir panjang utk buat aksi,” tulis seorang buzzer dengan akun @gama***
“Berakkk lu gedein, noh UU perampasan aset koruptor lu diemin begooo, nyali lu manaa , apa krn bpk2 lu jg koruptor, ngemenggg doang,” tulis @saha***
“Percuma Toh KOAR diSosmed Soal Gini. Ini perbedaan Mahasiswa/i zaman skrng dengan zaman dulu 80/90an. Zaman dulu, ga sesuai digas, ga pake ono itu ini bla bla. ZAMAN sekarang lihat sosmed, viral ga ya, diundang ga ya nanti. ALAH PEPEK PEPEK, kebanyakan makanan bergizi jd lembek🤣,” tulis @intid***
Menurut Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, dalam wawancara pada Kamis 23 Maret 2023, komentar-komentar yang bersifat argumentum ad hominem mulai muncul di kolom komentar akun media sosial BEM UI.
Argumentum ad hominem terjadi ketika seseorang membantah argumen dengan menyerang pribadi lawan sebagai cara untuk mengabaikan atau mendiskreditkan argumen lawan.
Namun, Melki menyatakan bahwa hingga saat ini, dia belum menerima ancaman yang mengarah ke kekerasan fisik.
Diberitakan sebelumnya, BEM UI mengunggah video di akun Twitter-nya yang menyebut DPR sebagai Dewan Perampok Rakyat.
Mereka juga menambahkan meme yang menunjukkan Ketua DPR Puan Maharani dengan tubuh tikus bersama dua tikus lainnya keluar dari gedung kura-kura.
Menurut Melki, meme tersebut menjadi topik hangat di media sosial dan merupakan ekspresi kekecewaan dari pihak BEM UI karena Perppu Cipta Kerja telah disahkan oleh DPR dan menjadi undang-undang. Selain itu, perilaku Puan Maharani yang kesekian kalinya mematikan mic saat rapat pengesahan UU Ciptaker juga telah membuat geram rakyat.