Sebab, orientasinya kepada pengembangan kompetensi masyarakat lokal dan mampu meningkatkan kolaborasi komunikasi antara semua pihak dalam pengembangan wisata di desa.
”Ya, kegiatan yang dilakukan oleh Perhumas Bogor ini merupakan hal yang positif karena mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengembangan wisata di wilayah mereka serta membangun kompetensi komunikasi kolaboratif dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan wisata di desa,@ terangnya.
Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Pakuan ini menambahkan, kegiatan ini sangat baik karena dapat mempererat jarak antara pemerintah, swasta dan masyarakat, serta meletakan posisi humas tidak hanya dari sudut pandang pemerintah atau perusahaan saja.
”Kegiatan ini juga kan menjadikan humas sebagai linking system (sistem penghubung) antara semua pihak agar terjadi kolaborasi komunikasi yang efektif antar semua pemangku kepentingan dalam pengembangan wisata, tungkasnya.
Di tempat yang sama, salah satu Pengelola Wisata di Desa Ciasmara, Handi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perhumas Bogor dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan karena berkomitmen meningkatkan pengetahuan kompetensi masyarakat dalam menggunakan media sosial untuk pengembangan wisata desa.
Menurutnya, membangun pariwisata desa sulit jika hanya mengandalkan kemampuan masyarakat lokal. Sehingga, sangat perlu dukungan dari pihak luar, seperti Perhumas Bogor dan Perguruan Tinggi.
”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu. Kami pengelola wisata sudah diajarkan cara menggunakan media sosial, yang awalnya Instagram hanya untuk mai-main saja tetapi ternyata banyak manfaatnya termasuk untuk promosi dan memperkenalkan Desa Wisata Ciasmara kepada masyarakat luas,” pungkasnya (sfr)