JABAR EKSPRES – Dinas Kesehata Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) menemukan sebanyak 300 dosis vaksin Covid-19 dalam keadaan sudah kadaluarsa.
Agar vaksin kedaluarsa tidak dipergunakan, pihak Dinkes memisahkan antara vaksin Covid-19 kadaluarsa dengan vaksin yang masih bisa dipergunakan.
”Kami temukan sebanyak 30 vial atau 300 dosis vaksin Covid-19 jenis Indovac yang sudah expired date (ED),” ujar Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto saat dihubungi.
Meski kasus Covid-19 secara keseluruhan sudah turun drastis, namun Hernawan mengaku hingga saat ini program vaksinasi di KBB masih terus berjalan.
Bahkan, untuk stok vaksin baik itu di dinkes, rumah sakit, maupun di Puskesmas masih tersedia.
”Sebagian vaksin ada yang sudah disebarkan ke Puskesmas. Kita juga masih memiliki stok sekitar 804 dosis dan 134 vial,” terangnya.
Meski saat ini, minat warga untuk divaksin tidak seantusias pada awal-awal program vaksinasi digencarkan, tetapi pelayanan vaksinasi untuk masyarakat tetap ada.
”layanan vaksin untuk masyarakat tetap ada di dinkes, rumah sakit dan Puskesmas,” ujarnya.
Dia menuturkan, vaksinasi sangat efektif dalam mencegah terpaparnya Covid-19. Sehingga, dirinya pun menyarankan agar warga yang belum menjalani vaksin segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi.
”Terbukti setelah banyaknya warga yang mendapat vaksin, angka kasus harian pun kini kian menurun,” tuturnya.
Hingga saat ini, capaian dosis satu di KBB sudah berada diangka 103,79 persen (1.647.405). Kemudian dosis dua 79,57 persen (1.253.504), dosis tiga 47,47 persen (573.792), dan dosis empat 0,79 persen (9.491). Dari target 1.575.779 sasaran.
”Khusus untuk dosis dua dan booster hingga sekarang masih terus kita genjot agar persentasenya naik, makanya kami tak henti henti mengajak masyarakat yang belum agar segera divaksin,” tandasnya. (mg9)