BANDUNG – Kawasan Hutan Lindung Rancaupas di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung mengalami kerusakan parah akibat adanya even motor trail.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kegiatan even trail tersebut di gelar pada Minggu, (5/3) diselenggarakan dengan tema Trail Camping Adventure Eksplore (Gas Duduluran Siaturahmi HMI Mapag Munggahan) yang di gelar di obyek wisata Kampoeng Cai Rancaupas.
Kegiatan itu di ikuti oleh kurang lebih 3.000 peserta. Peserta juga diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000.
‘’Biaya tersebut sudah termasuk tiket masuk Rancaupas, free makan, free minum dan hadiah,’’ kata dia.
Pihak panitia juga diniai tidak becus dalam pelaksanaan even itu. Sebab, ketika acara digelar banyak peserta yang tersesat karena minimnya petunjuk jalan sehingga harus dievakuasi. Para peserta juga banyak yang masuk ke dalam lahan perkebunan dan pertanian milik warga.
‘’Peserta banyak yang mengalami kelelahan bahkan ada yang pingsan,’’ ujar saah satu eserta yang enggan namanya disebutkan.
Bukan itu saja, para peserta juga dimintai biaya makan dan minum lagi Bahkan, untuk hadiah lomba pihak panitia menunda hadiah untuk pemenang.
Atas kekecewaan para peserta tersebut kerusuhan akhirnya terjadi. Para peserta melakukan aksi perusakan fasilitas yang ada di Rancaupas Bahkan melakukan pembakaran kendaraan bermotor milik panitia.
Aksi pembakaran beberapa kendaraan bermotor tersebut sempat viral di media sosial. Bahkan ada peserta yang dengan sengaja melindas kendaraa roda dua milik panitia dengan motor trail.
Bukan itu saja, ratusan peserta trail juga merusak kawasan hutan lindung dan ekosistem rawa yang di Rancaupas. Sehingga, banyak dari bunga rawa yang mati tergilas oleh motor trail.
Ketika dikonfirmasi atas kejadian itu, Kapolsek Ciwidey Iptu Anjar Mauana membenarkan atas peristiwa kerusuhan yang terjadi pada even motor trail di Rancaupas.
Menurutnya, banyak para peserta yang tidak bisa keluar trek karena jalur yang tidak ada petunjuk. Sehingga banyak peserta yang kesasar ke kawasan hutan dan perkebunan milik warga.
“Kita ngebantu para peserta yang terjebak di hutan bersama warga dan pengelola Rancaupas kita siapkan ambulans juga,’’ kata Anjar ketika dihubungi Jabarekspres, Rabu, (8/3).