Kabupaten Bogor Jadi Sarang PSK, Satpol-PP Kebingungan

JABAR EKSPRES – Berbicara Kabupaten Bogor identik dengan semboyan Tegar Beriman. Namun semboyan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Pasalnya, wilayah Kabupaten Bogor diindikasi menjadi sarang penyakit masyarakat yakni prostitusi atau PSK.

Satpol-PP Kabupaten Bogor kerap kali menggelar razia guna menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat terhadap Tempat Hiburan Malam (THM), Prostitusi maupun panti pijat.

Namun, Pemerintah Kabupaten Bogor belum memiliki tempat rehabilitasi untuk para pekerja seks komersial (PSK). Mereka yang terjaring razia akan dikirim ke tempat penampungan dan pembinaan PSK di Wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Satpol-PP Kabupaten Bogor Cecep Iman Nagarasid menyampaikan, jajarannya selalu melakukan dan menindak tempat hiburan malam yang melanggar aturan.

“Kami selalu melakukan penindakan perda yah, kemarin malam THM di puncak kami segel karena belum memiliki izin dan menjual Alkohol,” kata Cecep Iman Nagarasid kepada Jabarekspres.com, Rabu (8/3).

Terkait dengan Pekerja Seks Komersial, Cecep Iman mengatakan, ketika melakukan razia pihaknya selalu menjaring PSK dengan jumlah yang cukup banyak.

PSK ini juga tersebar di beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Parung , Jonggol ,Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi, Cibinong dan Bojong Gede dengan harga kisaran 200 sampai 500 ribu.

“Berbicara THM tentunya tidak jauh dengan prostitusi, biasanya mereka menggunakan aplikasi MI Chat,” tambahnya.

Cecep Iman Nagarasid menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor mesti menyiapkan tempat rehabilitasi untuk para PSK ini agar dapat dibina.

“Ini menjadi permasalahan di Kabupaten Bogor. Karena tempat rehabilitasi di Kabupaten Bogor belum memiliki. Idealnya Mereka dilakukan pembinaan diarahkan agar penya keterampilan. kalo tidak ada tempat ya bagaimana, langka dari kami paling akhirnya memanggil orang tuanya,”ucapnya.

Namun disaat sudah dilakukan pemanggilan terhadap keluarga PSK, mereka malah kembali melakukan prostitusi.

“Diambil lah sama orang tua dan saudara nya, lalu besoknya mangkal lagi, ya karena tadi tempat penampungnya tidak ada,” keluh nya.

Mantan Camat Babakan Madang ini mengklaim dirinya sudah melakukan komunikasi kepada beliau rehabilitasi yang ada di wilayah Cirebon dan Sukabumi.

Ia menyampaikan, tempat tersebut masih dalam keadaan penuh hingga bulan Juni mendatang. Namun ia sudah meminta kepada pihak rehabilitasi untuk memprioritaskan Kabupaten Bogor terlnih dahulu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan