Kemenag Kabupaten Bogor Tanggapi Ucapan Plt Bupati Terkait Berani Injak Alquran

Jabarekspres  – Ramainya kabar terkait ucapan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan yang menyatakan berani menginjak Alquran mendapat tanggapan dari Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor H Syukri Ahmad Fanani.

Dirinya mengaku, sudah melakukan verifikasi atau tabayyun dengan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan terkait pernyataan sumpahnya soal isu jual beli jabatan tersebut.

Menurutnya, semua sudah clear. Sebab, tak ada maksud Iwan Setiawan untuk merendahkan Alquran. Namun, esensi yang dimaksud bukan menginjak Alqurannya.

”Semua orang paham kalau bersumpah itu dengan Alquran toh, karena Alquran adalah pedoman hidup kita umat Islam,” kata Syukri Ahmad kepada media.

Dia menjelaskan, bahwasanya di Alquran ada juga terdapat perintah larangan manusia untuk tidak menjual beli jabatan.

”Mungkin maksud beliau, beliau tidak mungkinlah melakukan transaksional jabatan. Karena itu dilarang Allah seperti yang termaktub di dalam Kitab Suci Alquran,”  sambungnya.

Setelah mendengar langsung dari Plt Bupati Bogor, Syukri Ahmad menangkap bahwa pernyataannya tak sedikit pun bermaksud merendahkan Alquran.

”Jadi maksudnya jika transaksional jabatan itu memang benar dilakukan, berarti sama saja beliau sudah menginjak-injak kitab suci,” terangnya.

”Sesuatu yg mustahil lah untuk dilakukan orang beriman. Itu tanggung jawabnya dunia akhirat. Pak Plt Bupati kan bilang begitu, coba secara utuh didengar lagi deh. Ya saya sudah Tabayyun dengan beliau. Alhamdulillah sudah clear,” imbuhnya, menegaskan.

Sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan tak sedikit pun ada niat untuk merendahkan Alquran.

”Sehubungan dengan pernyataan saya dalam menjawab pertanyaan terkait isu jual beli jabatan yang diberitakan, pernyataan tersebut hanya untuk menegaskan bahwa saya tidak pernah melakukan jual beli jabatan dalam proses mutasi dan promosi di lingkungan Pemkab Bogor,” terangnya.

Untuk menjelaskan maksud pernyataan tersebut, ia juga telah tabayyun dan bersilaturahmi dengan beberapa tokoh, agama, ulama, habib, hingga tokoh masyarakat Kabupaten Bogor untuk mengklarifikasi dan mengutarakan permintaan maaf terkait pernyataan tersebut.

”Dari hati yang paling dalam dan tulus, sebagai rasa penyesalan atas kekhilafan ucapan saya, pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf kembali. Demi Allah saya tidak ada niatan sama sekali untuk melecehkan Alquran yang menjadi pedoman hidup saya dan seluruh umat Islam,” pungkasnya. (sfr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan