Pemkot Bandung Masif Gelar Pasar Murah!

BANDUNGOperasi Pasar murah kembali di gelar. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung yang bekerja sama dengan Bulog, Bank Indonesia, dan GNPIP, terkait penyediaan beras medium.

Jumat (24/2), Sebanyak 4 kecamatan yaitu, Arcamanik, Ujungberung, Bojongloa Kaler, dan Sukajadi, melaksanakan kegiatan ini.

Menurut Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian, Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, kegiatan pasar murah akan terus dilakukan, di seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandung.

“Kita sudah melaksanakan operasi pasar pada tanggal 14 februari. tanggal 24 ini di arcamanik, merupakan yang ke 13. Minggu depan pada tanggal 1,2,3 dan 8,9,10 akan dilaksanakan lagi di kecamatan lain, yang ada di Kota Bandung,” kata Meiwan Kartiwa kepada Jabar Ekspres, kemarin.

Operasi pasar murah beras medium ini, setiap kecamatan yang ada di Kota Bandung, diberikan kuota sebesar 20 ton. Dengan ketentuan, setiap warga yang ingin membeli, maksimal 10 kilo. Dan harus memiliki KTP sesuai domisili kecamatan.

“Jadi warga yang ingin membeli hanya perlu menunjukan KTP sesuai domisili. Setiap kecamatan kita kasih 20 ton, dengan harga perkilonya Rp 8.500 dan per bag nya 42.500, itu isi 5 kilo. Untuk warga, maksimal bisa membeli 2 bag yaitu 10 kilo, dengan harga Rp 85.000,” rincinya.

Warga Berharap Pasar Murah Lebih Variatif

 

Salah satu warga, Adri (19) mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan pasar murah tersebut. Menurutnya, harga beras yang sangat murah, sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Mengingat, harga beras di pasaran yang sedang melambung tinggi.

“Semoga terus ada acara kaya gini. Soalnya, kalo beli di warung atau di tempat yang jual beras, rata-rata harganya Rp 12.000 sampai Rp 14.000. Kalo disini kan murah, ngeluarin Rp 85.000 bisa dapat 10 kilo,” sebut Adri.

Pengunjung lain yaitu, Cicih (48) berharap, ke depannya pasar murah bisa terus diselenggarakan oleh pemerintah. Pasalnya kata dia, kebutuhan barang pokok yang dijual murah, sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kalau bisa ke depannya terus ada, terus juga semoga enggak hanya beras aja ya (lebih variatif). Soalnya kaya minyak, gula, dan bahan pokok lain juga lagi mahal, apalagi mau ramadhan. Semoga bisa terlaksana,” pungkas Cicih. (mg1)

Tinggalkan Balasan