Jelang Ramadan, Harga Daging Masih Stabil Tapi Minyak Goreng Subsidi Makin Langka

BANDUNG – Mendekati bulan suci Ramadan, harga daging ayam dan sapi di Pasar Kosambi, Kota Bandung belum mengalami perubahan alias masih stabil.

Salah seorang penjual daging ayam di Pasar Kosambi, Wiwin (50) mengatakan, jelang Ramadan harga tergolong masih aman sejak awal Januari 2023.

“Sekarang harganya Rp36 ribu satu kilogram. Dari awal tahun masih sama harganya, enggak naik dan enggak turun,” kata Wiwin kepada Jabar Ekspres, Rabu (22/2).

Menurutnya, untuk penjualan daging ayam jelang Ramadan ini belum mengalami lonjakan. Masyatakat yang datang membeli pun dinilai stabil.

“Biasanya memang sebelum Ramadan kemudian pas hari mendekati Idul Fitri, harga-harga pasti bakal naik, apalagi harga daging,” ujar Wiwin.

Dia mengaku, setiap memasuki bulan Ramadan selalu jadi momentum baik untuk penjualan daging ayam, sebab banyak masyarakat yang antusias menyambut bulan suci tersebut.

Di lokasi yang sama, penjual daging sapi di Pasar Kosambi, Erlina (43) menyampaikan, harga dagangannya masih sama dan belum mengalami perubahan.

“Daging sapi satu kilo itu Rp150 ribu. Biasanya bakal naik pas satu Minggu sebelum puasa atau Ramadan,” ucapnya.

Erlina menerangkan, untuk saat ini penjualan belum bisa dikategorikan melonjak, meski pembeli selalu datang setiap harinya.

“Lagi rame itu sekarang, pada cari Minyakita. Lagi susah dapetin barang karena langka,” terangnya.

“Kalau daging pasti bakal ramai setiap mendekati banget bulan Puasa, sekitar seminggu sebelumnya itu bakal ramai harga naik,” tukas Erlina.

 

Jelang Ramadan, Stok Migor Subsidi Makin Langka

 

Sementara itu, mlalui pantauan Jabar Ekspres di Pasar Kosambi, Kota Bandung, harga minyak goreng kian hari semakin meroket jelang Ramadan.

Salah seorang pedagang, Nani Kurnia (45) mengaku, untuk sejumlah merk minyak goreng sejak awal 2023 terus mengalami kenaikan harga.

“Cap Gurih itu naik harganya, semula Rp 30 sampai Rp 32 ribu per dua liter. Sekarang sudah Rp 34 sampai Rp 35 ribu per dua liter,” imbuhnya.

Dia pun mengeluhkan, langkanya minyak goreng bersubsidi merek Minyakita. Menurut Nani, untuk menjelang bulan Ramadan masyarakat cenderung lebih memilih produk yang harganya murah dengan kualitas baik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan