Stok Beras Terjamin, Tapi Harga Naik! Ini Klaim Bulog Kota Bandung

BANDUNG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Bandung mengklaim, bahwa naiknya harga beras saat ini lantaran fakto cuara buruk yang menyebabkan gagal panen. Namun di sisi lain, Bulog memastikan stok terjamin aman yang mestinya harga normal.

Harga beras di Kota Bandung saat ini tengah meroket di pasaran. Kisarannya mulai dari Rp 9.450 sampai Rp 13.000 per kilogram. Padahal, barang kebutuhan pokok tersebut mestinya di bawah harga pasaran saat ini.

Asisten Manager Penjualan Distributor Bulog Kota Bandung, Dedy Suryadin mengatakan, salah satu faktor terbesar naiknya harga beras saat ini adalah karena cuaca yang mengakibatkan gagal panen.

“Meski kalau untuk stok sampai lebaran nanti Insyaallah aman,” kata Dedy pada Kamis (16/2).

Dia menjelaskan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan serta meningkatkan daya beli masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gelar operasi pasar.

“Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggelar Operasi Pasar Beras Medium di tiga kecamatan,” jelas Dedy.

“Hari ini ada tiga lokasi Operasi Pasar, yakni Cibiru, Ujungberung, dan Cidadap,” lanjutnya.

Dedy menerangkan, pada operasi pasar yang dilakukan, setiap kecamatan diberikan jatah pasokan beras sebanyak 10 ton atau 10.000 kilogram.

“Untuk lokasi operasi pasar selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan arahan Disdagin,” terangnya.

Dedy mengaku, operasi pasar sangat diminati masyarakat. Mengingat harga beras tengah melonjak naik, maka antusiasme warga mendatangi lokasi pun tergolong tinggi.

“Kurang dari satu jam, barang sudah ludes diborong oleh masyarakat,” ujarnya.

 

Beras Murah hanya saat Operasi Pasar

Pelaksanaan operasi pasar dijadwalkan pukul 9.00 WIB, namun karena antrean panjang, di Cibiru petugas akhirnya memulai operasi pasar lebih awal karena mengularnya antrean warga yang datang.

“Beras medium dijual seharga Rp 8.500 per kilogram. Satu karung berisi 5 kg beras dibandrol dengan harga Rp 42.500,” jelasnya.

Disampaikan Dedy, masing-masing warga yang datang ke operasi pasar, tidak bisa memborong banyak, sebab hanya boleh membeli dua kantong beras alias 10 kilogram.

“KTP dicek benar-benar harus warga Kota Bandung. Untuk mengantisipasi pembeli curang,” imbuhnya.

Dedy mengimbau, bagi warga yang hendak membeli beras di operasi pasar, setiap satu KTP hanya bisa digunakan untuk satu orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan