BANDUNG – Asep Kurnia, adalah salah seorang perajin kendang yang masih eksis di Kota Bandung. Pria yang akrab dipanggil Asep Bucrak itu tinggal di RW 04, Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati.
Tidak sulit untuk menemukan rumah pria 47 tahun itu. Di Jalan Pasir Impun, gapura RW 04 sudah nampak mencolok. Posisinya ada di kanan jalan jika datang dari Jalan AH Nasution, Kota Bandung.
Rumah Asep memang masuk lagi di sebuah gang kecil RW tersebut. Tapi hampir semua warga RW itu sudah tau dengan rumah Asep.
Di rumahnya itulah Asep biasa membuat kendang di Kota Bandung. Sebenarnya asep juga memiliki gudang kecil tepat di depan rumah. Tapi gudang itu sudah penuh dengan bahan bahan yang bakal diolah jadi kendang. Seperti kulit, kayu, maupun bambu. Beberapa alat dan bahan kendang juga sebagian disimpan di ruang tamu. Gudangnya tidak muat.
Asep menceritakan, ia sudah mulai membuat kendang sejak 2008 lalu di Kota Bandung. Asep awalnya seorang Nayaga. Bagian sekelompok pemusik yang biasa mengiringi pentas. “Sekarang juga masih sering ikut manggung, saya pemain terompet,” katanya kepada Jabar Ekpsres.
Awalnya Asep hanya sekedar mengutak atik kendang yang rusak. Tapi lama kelamaan ia makin mahir untuk membuat sendiri alat musik pukul itu. “Belajar otodidak,” cetusnya.
Kini sudah ribuan kendang tercipta dari tangan Asep. Peminatnya juga bukan hanya seniman lokal Kota Bandung ataupun Indonesia. Tapi kendang Asep juga pernah dibeli orang mancanegara. “Belanda dua kali, Perancis sekali,” katanya.
Asep menguraikan, salah satu prinsip yang ia pegang dalam membuat kendang adalah mengutamakan kualitas. Hal itulah yang membuat pesanan kendang Asep tidak pernah sepi.
Sekarang saja banyak pesanan yang mengantre. “Pembeli itu berani bayar DP. Bahkan ada yang berani bayar lunas di muka,” imbuhnya. (mg4)