PRESIDEN Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal iklim jurnalis di tanah air. Menurutnya, pers dalam negeri sudah terlampau bebas.
Kini, katanya, salah satu yang diperlukan yaitu tanggung jawab dari setiap wartawan. Hal demikian diungkapkan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu saat menyampaikan pesan Jokowi.
Ninik menuturkan, seluruh insan pers dan para pihak terkait harus mengembangkan pers Tanah Air menjadi pers yang memiliki kebebasan dan bertanggung jawab.
“Saat Dewan Pers bertemu Bapak Presiden Joko Widodo dan menyinggung soal kebebasan pers, Presiden mengatakan pers kita sudah begitu bebasnya saat ini,” ungkap Ninik dilansir dari ANTARA, Rabu (8/2).
“Ada satu yang kurang, kata Presiden. Apa itu? Tanggung jawab pers. Saat ini, kita harus mengembangkan pers yang bebas dan bertanggung jawab,” sambungnya.
Diketahui, pesan orang nomor satu di Indonesia tersebut, disampaikan dalam kegiatan dialog kebudayaan bersama bupati/wali kota penerima Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat 2023, di Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/2).
Berikutnya, dalam kesempatan yang sama, Ninik memberikan apresiasi kepada 10 bupati/wali kota yang terpilih mendapatkan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 atas upaya mereka dalam membangun daerah masing-masing dengan basis budaya.
Misalnya, dalam bidang sandang, Ninik mengapresiasi hal yang telah dilakukan oleh Bupati Sleman, DI Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo.
Kustini, mengembangkan batik sinom parijotho salak sebagai batik khas Sleman dengan memanfaatkan potensi daerah setempat.
Ninik juga memuji upaya Wali Kota Medan Bobby Nasution yang berhasil mengembangkan ulos dan songket menjadi pakaian yang bisa dipakai sehari-hari, dan tidak lagi menunggu adanya upacara adat baru.