Gitasav Memutuskan untuk Childfree, Apa Keuntungan dan Kerugian Childfree?

JABAR EKSPRES- Belakangan ini netizen kembali diramaikan dengan pembahasan Childfree yang digaungkan oleh seorang Youtuber Gitasav.

Dari beberapa sumber Jabarekspres.com merangkum ada kekurangan dan kelebihan jika pasangan suami isteri memutuskan untuk melakukan childfree.

Lalu apa kelebihan dan kekurangannya? Simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui penjuelasan keuntungan dan kekurangan childfree.

Pilihan hidup apa pun memiliki sisi positif dan negatifnya, dan mengasuh anak versus tidak mengasuh anak tidak berbeda. Mari kita periksa tiga keuntungan dan tiga kerugian dari setiap opsi.

Tiga keuntungan menjadi orang tua (punya anak):

  1. Anda lebih cocok dengan kelompok sebaya Anda.

Hampir setiap orang adalah orang tua, dan jika Anda ingin merasa menjadi bagian dari arus utama, maka mengasuh anak cocok untuk Anda.

Tidak menjadi orang tua saat berusia 20-an, 30-an, dan 40-an dapat berarti menghabiskan banyak waktu sendirian, karena teman-teman Anda berkumpul untuk bermain-main dengan anak-anak mereka.

Bahkan ketika si kecil tidak ada, percakapan kemungkinan besar tentang apa yang dilakukan anak-anak.

 

  1. Anda memiliki sesuatu untuk difokuskan selain diri Anda sendiri.

Fokus diri tidak nyaman bagi banyak orang, dan sejujurnya, memiliki anak segera memberi penekanan pada makhluk yang bergantung ini.

Memiliki anak berarti Anda akan memiliki setidaknya 18 tahun fokus tanpa henti pada kebutuhan makhluk lain.

 

  1. Anda tidak pernah bosan.

Bagi seseorang yang kesulitan mengisi waktunya, memiliki anak mungkin bisa menjadi jawabannya. Anda tidak akan punya waktu untuk bosan, karena begitu Anda menghabiskan delapan jam untuk tugas mengasuh anak, Anda akan sangat lelah sehingga siap untuk tidur.

 

Tiga kerugian menjadi orang tua (punya anak) :

  1. Anda memiliki waktu dan energi yang terbatas untuk pengejaran Anda sendiri.

Banyak orang tua yang terlalu kurus, dan mereka menderita karena kurang tidur, tidak punya waktu untuk berolahraga, dan melalaikan pernikahan yang berakhir dengan perceraian.

Belum lagi hobi yang mungkin ingin dikejar seperti seni, perjalanan, menulis, atau golf, dan tidak perlu menunggu sampai masa pensiun emas untuk melakukannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan