JABAREKSPRES – Untuk pelaksanaan Pemilu 2024 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25,01 Triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemilu 2024 bagian dari sistem demokrasi. Sehingga sudah seharusnya dapat dukungan dari pemerintah melalui APBN.
Meski begitu, Pemilu 2024, sejatinya dilaksanakan untuk kelangsungan berbangsa dan bernegara akan tetap berjalan dengan bingkai persatuan.
” Jadi pemilu merupakan pesta demokrasi, bukan perang Demokrasi,” ujar Sri Mulyani dikutip melalui akun instagram @smindrawati, Minggu (5/2).
Dia mengatakan, keberadaan APBN siap menopang keburuhan anggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan. Termasuk kesiapan dalam menghadapi tantangan global.
Dalam perjalanannya, pada 2020 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah mengalami kontraksi -2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Kendari begiu memasuki kuartal ke-4 perekonomian kembali bergerak dan mencapai pertumbuhan positif.
‘’Pada kuartal III 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia menyentuh 5,72 persen,’’ ujarnya.
Akan tetapi, jika membaca pada perkembangan perekonomian global, harus diantisapasi dengan mengambil langkah strategi untuk menjaga kondisi perekonomia di Indonesia.
Untuk itu, menjelang datangnya tahun politik pada Pemilu 2024, Sri Mulyani berpesan, untuk tetap menjaga persatuan agar perekonomian tetap tumbuh.
Persta demokrasi bukanlan yang harus ditakuti, tetapi harus diikuti agar perjalanan demokrasi bangsa ini menjadi matang.
Dalam iklim demokrasi, perbedaan merupakan sebuah kodrat. Namun, menjaga persatuan adalah kewajiban.
Sri Mulyani mengatakan, anggaran yang disediakan untuk Pemlu 2024 adalah Pruden. Sehingga setiap tahapan dan prosesnya harus didukung penuh oleh APBN.
‘’Kita dukung proses pemilu baik dari tahun 2022, 2023, dan 2024 sampai nanti,’’ ucapnya.
Menurutnya, anggaran yang diberikan sebesar Rp 25,01 Triliun masih bersifat perhitungan awal dan harus dimatangkan kembali pada pembahasan anggaran Tahun 2024.
Menurut Sri Mulyani, keneradaan 18 partai yang lolos telkah bersiap untuk memasuki arena kompetisi politik.
Seluruh Partai pasti akan menawarkan masa depan bangsa indonesia lebih baik dengan pilihan berbagai program kebijakan yang dijelaskan dalam visi dan misinya.
Untuk itu, jatuh bangunnya bangsa ini, terletak dari masyarakatnya sendiri. Sehingga, dalam perjalanan demokrasi tidak perlu ada yang saling menyalahkan.
‘’Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan dengan merayakan pesta demokrasi dengan cara yang sejuk dan santun, karena ini adalah pesta, bukan perang demokrasi,’’ Pungkas Sri Mulyani. (yan).