Tinggi, Jumlah Sapi Perah Terpapar PMK di KBB, Dispernakan Lakukan Ini

BANDUNG BARAT – Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat angka jumlah yang terpapar Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Bandung Barat menginjak 4.679 ekor dengan rincian 1.916 ekor mati mendadak di kandang dan 2.763 ekor mati dipotong paksa.

 

Kepala Dispernakan KBB Undang Husni Thamrin menyebutkan, jumlah kematian sapi perah akibat PMK terdata menjadi yang terbanyak, dengan sapi perah yang lebih dominan.

 

“Populasi sapi di Bandung Barat bukan terbanyak, tapi angka kematian akibat PMK memang yang paling banyak se-Indonesia,” kata Undang, Kamis (2/2/2023).

 

Bandung Barat khususnya di wilayah Lembang selama ini memang dikatakan sebagai sentra sapi perah dengan angka populasi sebanyak 23.433 ekor. Sedangkan populasi sapi potong saat ini tercatat sebanyak 1.685 ekor.

 

Akibat banyaknya jumlah kematian serta sapi yang terpapar PMK, produksi susu dari kandang-kandang para peternak sapi perah surut secara drastis.

 

“Kerugian paling parah bagi peternak ya kematian sapi. Selain itu produksi susu juga terganggu,” katanya

 

“Susu dari sapi yang terpapar PMK menyusut drastis. Dari yang normal bisa 25 liter, pas kena PMK cuma 5 liter. Adapun yang sudah sembuh dari PMK juga gak bisa menghasilkan susu seperti normal sebelumnya,” bebernya

 

Undang juga menyebut, banyaknya angka kematian sapi ini dipicu oleh jarak kandang yang berdekatan. Menjadikan virus menular ke sapi lainnya dengan waktu yang cepat.

 

“Populasi di kita memang bukan yang terbanyak. Tapi kandangnya saling berdekatan. Maka virusnya dengan cepat bisa menularkan. Yang terpaparnya banyak,” sebutnya

 

Saat ini, Dispernakan KBB siapkan vitamin dan memasifkan penyuntikan vaksin booster PMK sebagai upaya pencegahan.

 

 

“Makannya pemerintah bantu support dengan mengadakan bantuan pakan dan vitamin. Stok vaksin booster kita juga melimpah,” tandasnya**(mal)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan