Pengelolaan Sampah di Masjid Al Jabbar Belum Optimal, Dosen-Mahasiswa UIN Turun Tangan   

BANDUNG – Volume sampah di Masjid Raya Al Jabbar melonjak sejak dibuka bagi umum. Hal itu tak terlepas dari tingkat kunjungan yang terus melonjak dari berbagai daerah.

Mengutip data DLH Jabar, saat peresmian produksi sampah di area Masjid raya Al Jabbar mencapai 1,9 ton atau 1.904,1 kilogram. Totalnya ada 30 titik tempat sampah terpilah.

Tingginya volume sampah di Masjid raya Al Jabbar mendorong seorang dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Asep Muhammad Ikbal turun ke lokasi untuk membersihkan sampah.

Tak hanya sendiri, dirinya mengajak 6 orang mahasiswanya untuk ikut andil dalam kegiatan relawan kebersihan.

’’Kegiatan ini dilakukan sejak pagi tadi mulai pukul 10.53.  Dalam rangka membantu kebersihan masjid Al Jabbar.  Karena DKM belum siap untuk menanggulangi sampah yang kian hari menumpuk,’’ kata Asep kepada Jabar Ekspres.

Saat ini, kata dia, Fisip UIN Bandung sudah melakukan kerja sama dengan Masjid Al Jabbar. Program yang dibangun yakni tentang relawan kebersihan.

Dirinya mengaku terinspirasi dari ajaran Islam tentang pentingnya menjaga kebersihan.  “Dikarenakan DKM-nya belum siap, maka kita dari UIN khususnya   fakultas fisip jurusan psikologi ikut membantu kebersihan. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak peresmian. Ke depan kami berharap akan bertambah lagi relawan yang bergabung,’’ ungkapnya.

Menurutnya, melalui program kebersihan ini berdampak positif karena sudah tampak terlihat bersih. Dibandingkan dari yang sebelumnya, berserakan di sepanjang area jalan masjid.

Sementara, seorang pengunjung masjid, Yudha menuturkan, jika kondisi area masjid saat ini sudah lumayan bersih.

Fasilitas tempat sampah juga sudah banyak ditemui sehingga pengunjung bisa lebih tertib.

“Menurut saya sudah lumayan bersih karena sudah banyak disediakan tempat sampah. Tapi yang saya lihat masih banyak puntung rokok, nanti ke depannya saya berharap ada tempat bagi perokok karena,’’ tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, banyak pengunjung Masjid Raya Al Jabbar yang kurang menyadari dan menjaga lingkungan di sekitar masjid.

Setiawan melaporkan, banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan mengotori lingkungan masjid kebanggaan Jabar tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan