Gempar, Penemuan Mayat Camat Telawang Tergeletak di Rumput Pinggir Jalan Timbulkan Teka-teki

JABAREKSPRES – Warga Kotawaringin Timur dibuat gempar, Pasalnya Camat Telawang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Siagano, ditemukan meninggal dunia, tergeletak di rumput yang berada dipinggir jalan Jendral Sudirman pada Minggu (29/1) menjelang Magrib.

Jenazah Siagano yang masih berpakaian lengkap dengan mengenakan celana Jins warna biru dan baju kaus berwarna coklat tersebut, tergeletak tidak jauh dari mobil dinas yang biasa dipakainya.

Saat ditemukan, kondisi jasad Siagano dalam posisi terlentang dengan tangan mengarah ke dada dan sudah terlihat kaku, ini berarti ada kemungkinan jenazah sudah meninggal dalam saat lamanya.

Menurut keterangan dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam, yang membenarkan adanya penemuan mayat Camat Telawang tersebut menyebutkan informasi tersebut valid.

“Informasinya valid sekarang posisi beliau meninggal di Km 60 Jalan Sudirman. Pihak Rumah Sakit Murjani sudah bersiap. Tadi Pak Sutriso (Direktur RS Murjani) sudah mempersiapkan itu,” kata Multazam di Sampit.

Video dan foto mengenai penemuan mayat tersebut dengan cepat langsung menyebar di media sosial dan grup WhatApp, sehingga masyarakat langsung gempar mengetahui kabar tersebut. Dan bertanya-tanya mengenai penyebab kematiannya.

Dari video dan foto unggahan yang tersebar di masyarakat, terilhat jasad camat murah senyum itu tergeletak di atas rumput di pinggir jalan.

Diduga Sebelum meninggal, Siagano sedang mengendarai mobil seorang diri. Karena posisi mobil mobil dinas warna hitam dengan nomor polisi KH 8261 FW tidak jauh dari posisi mayat ditemukan.

Multazam menjelaskan, dugaan penyebab kematian Siagano adalah karena ada kemungkinan menderita penyakit serius, Multazam mengaku sempat mendengar almarhum bercerita bahwa dirinya sedang menderita penyakit. Namun, tidak disebutkan jenis penyakitnya.

“Saya bertemu beliau terakhir pada saat acara Time Rally minggu lalu. Saat itu saya sempat ngobrol dengan beliau dan Pak Ubaidillah (Camat Cempaga Hulu).”

“Saat itu beliau bercerita rencana ingin berobat, walaupun saat itu beliau terlihat tersenyum terus,” kata Multazam.

“Aku ada sakit nih. Aku harus segera cek juga. Di mana sih berobat yang baik di Jakarta,” ujar Multazam menirukan ucapan Siagano

Tinggalkan Balasan