Johannes Kitono
Sambungan soal Lead dan cerita Kucing: Ibu guru ; Coba bikin karangan Kucing dengan min 20 kata ; Anak pintar ; Kucingku yang bernama Helen kalau sedang lapar akan mengeong dengan bunyi ; Meong, meong,meong, meong ,meong, meong, meong,meong,meong,meoooong. Baru berhenti meong kalau sudah dikasih makan ikan. Ibu guru ; Bagus dapat 9 tapi tidak usah dibacakan depan kelas. Nanti kabur tikusnya.
AnalisAsalAsalan
Membaca tulisan kali ini pikiran saya digelayuti awan pertanyaan: Mengapa tidak direkam? Mengapa tidak menggunakan teknologi Notes? Kalau sudah disobek, kan tinggal dimasukkan saku celana. Apa celana Abah tidak punya saku? Dengan hanya sobekan kardus kue, kok Abah seperti tidak menghargai narasumber? Ini Pangdam, lho. Apa niat awal hanya bincang-bincang, bukan wawancara? Apa narasumber tidak kaget saat Abah menulis hasil wawancara di sobekan kardus? Apa beliau tidak bertanya, “Abah ga punya Notes? Ini saya pinjami.” Sampailah saya di ujung pertanyaan: Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya? Yang jawab siapa? Hahahahaha.
Komentator Spesialis
Makin jelek tulisan, biasanya makin banyak duit. Contohnya dokter. Apa tulisan dokter bagus ?
Leong putu
Weleh….weleh…weleh… Foto sobekan kertas itu cuma sindiran saja…wkwkwk… Mungkin dalam hatinya Pak Bos setengah pamer, berkata :” nih tulisan jelek, gak perlu tulisan bagus, yang penting banyak duitnya”. Hhhhh…. Mungkin pikir si Bos, dengan uang bisa cari penulis “bagus”. Bagus tulisannya plus bagus bodynya….wkwkwk. Jadi, foto sobekan kertas di atas cuma riya saja….. Hidup……..riy’a….
Jimmy Marta
Orat oret pake sobekan itu sy sering juga. Lebih seringnya malah kemana-mana selalu bw pena dan hvs kosong. Tp ini bukan untuk bahan cerita. Hanya kerena sering lupa aja. Kata orang2 sih, khilaf dan lupa itu manusiawi. Tp sy gk percaya sepenuhnya. Wong istri gk pernah lupa awal bulan belum tranferan. Akhir pekan belum setoran…
Waris Muljono
Mengikuti tulisan pagi ini, sy juga pengen membuka komen ini dgn lead, yaitu komen yg penting sekaligus menarik. Anda barusan tau, utk menentukan lead yang penting sekaligus menarik harus mikir berapa kali. Akhirnya tetap ga nemu lead utk komen. Memang benar, penak jadi perusuh disway. Asal komen, ga perlu mikirin lead. Biar pak DIS aja yg mikirin lead , kita cukup merusuh aja hehehe