Contoh Khutbah Jumat Singkat Tentang Sikap Orang yang Suka Menunda-nunda

 

Jamaah sekalian, dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan hanya Allah saja yang mengetahui takdir yang terjadi esok hari, termasuk kematian.

Artinya, apabila kita dapat melakukan suatu kebaikan hari ini, saat ini, maka apabila tidak ada halangan yang mendesak, lakukanlah selagi mampu dan memungkinkan. Jangan sampai kita menjadi orang yang hanya berangan-angan tanpa realisasi. Ibn al-Qayyim pernah menyebutkan:

 

إنَّ الْمُنَى رَأْسُ أَمْوَالِ الْمَفَالِيْسِ

 

Artinya “Sekadar berangan-angan (tanpa aksi) adalah modalnya orang-orang yang bangkrut.”

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Imam al-Hasan al-Bashri pernah memberikan sebuah nasihat terkait sikap menunda-nunda sesuatu, beliau berkata, “Waspadalah kamu dengan sikap menunda-nunda. Kamu sekarang berada di hari ini dan bukan esok hari.

Apabila hari esok tiba, kamu akan berada di hari tersebut dan sekarang kamu masih berada di hari ini. Jika hari esok tidak datang kepadamu, maka jangan sesali atas apa yang tidak kamu lakukan hari ini.”.

 

“Besok saja”, “Nanti saja”, “Masih banyak waktu” merupakan kata-kata yang kerap kita ucapkan ketika dihadapkan pada aktivitas, tugas maupun tanggung jawab yang sebenarnya dapat diselesaikan saat itu juga, akan tetapi kita malah memilih untuk menundanya di lain waktu. Padahal, menunda-nunda pekerjaan adalah menambah pekerjaan di kemudian hari. Terkait hal tadi, Umar ibn al-Khatthab pernah menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari yang kala itu sedang berada di Bashrah, beliau menulis “Jangan engkau menunda pekerjaan hari ini ke esok hari, sebab pekerjaan tersebut akan menumpuk dan engkau akan kehilangan [kesempatan untuk menyelesaikannya].

 

Maasyiral muslimin rahimakumullah

 

Semua yang telah disebutkan di atas sangat berkaitan dengan manajemen waktu. Penting sekali kita mengatur waktu supaya dapat lebih maksimal dalam menjalani hari.

Imam Asy Syafi’i pernah memberi sebuah nasihat terkait waktu, beliau berkata “Aku pernah bersama orang-orang dari kalangan sufi.

Aku tidaklah mendapatkan pelajaran dari mereka melainkan dua hal. Satu di antaranya adalah waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya, maka dia akan memotongmu.”.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan