KABUPATEN BANDUNG – Penipuan berkedok admin online shop menghantui masyarakat. Pasalnya korban yang terjebak bisa mengalami kerugian materil.
Salah seorang korban, Riki (30) warga Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung mengaku menjadi korban penipuan dengan modus pelaku sebagai admin online shop.
Kepada Jabar Ekspres, adik korban bernama Mita Hendriyani (24) mengatakan, sang kakak terjebak usai mendapat pesan melalui aplikasi sosial media whatsapp.
“Awalnya tiba-tiba dapet pesan isinya dokumen update versi terbaru Lazada. Pas di klik langsung download kemudian ditelpon,” kata Mita, Senin 2 Januari 2023.
Dia melanjutkan, ketika ditelpon oleh pelaku yang mengatas namakan pihak platform admin online shop, Riki diminta menyebutkan kode One-Time Password (OTP) miliknya.
Setelah itu, korban merasa ada yang janggal, ketika membuka aplikasi online shop ternyata akun pribadinya sudah diambil alih oleh pelaku.
“Nama akun jadi cashback, dari situ semakin panik dan bingung harus gimana. Aku coba bantu dengan tanya di twitter,” ujar Mita.
“Ada yang kasih saran buat hp diatur ke stelan pabrik dan telpon customer service Lazada,” lanjutnya.
Kendati demikian, Mita mengungkapkan, saat kembali mengecek akun di online shop ternyata masih diambil alih oleh pelaku penipuan.
Penipuan Admin Online Shop Sedot Saldo Dana ATM
Bahkan saldo milik sang kakak terserap sebesar Rp 750 ribu, dengan catatan transaksi pembelian pulsa.
“Padahal enggak dipake, tiba-tiba berkurang saldonya. Di catatan pertama transaksi Rp 500 ribu, kedua Rp 200 ribu dan ketiga Rp 50 ribu,” rincinya.
Mita menerangkan, kekhawatiran semakin besar ketika ada pesan ancaman bahwa saldo dalam rekening bank milik korban akan ikut dikuras.
“Awalnya customer Lazada susah dihubungi dan ketika sudah terhubung juga lumayan ribet,” terangnya.
Beruntung, usai melaporkan kasus penipuan tersebut, diakui Mita, pihak Lazada bertindak dengan menutup akun yang sudah diambil alih tersebut.
“Uang di saldo enggak bisa dialihkan buat transaksi pulsa jadinya. Itu kejadian pas 30 Desember 2022, pas akhir tahun tanggal 31 Alhamdulillah bisa selesai,” imbuhnya.
Mita berharap, pihak berwajib bisa mendeteksi pelaku-pelaku penipuan bermoduskan admin itu, sebab menurutnya tak semua masyarakat bisa bertindak cepat untuk melaporkan pada platform terkait.