Muradi Minta Ridwan Kamil Kurangi Pernyataan kontroversi

BANDUNG – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengaku telah menggelontorkan anggaran lebih dari satu triliun untuk Nahdlatul Ulama (NU) Jabar menuai kritik dan komentar dari berbagai pihak.

Seperti halnya yang dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Prof. Muradi. Dia mengatakan bahwa Ridwan Kamil harus mengurangi pernyataan yang kontroversial.

Hal tersebut disampaikan Prof. Muradi menanggapi isu pencalonan Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.

“Kalau saya kira di Jabar pun enggak usah parpol saya rasa bisa, sudah punya peluang besar asal mengurangi pernyataan-pernyataan yang kontroversial yang membuat partai ngambek, kaya hari ini soal NU,” kata Muradi di Kota Bandung, Selasa (20/12).

“Walaupun harus dimunculkan itu uang, tapikan akhir yang dipikirin uangnya banyak padahal nyicilkan,” tambahnya.

Menurut Muradi, hal seperti itu tidak perlu diomongkan, karena itu jadi problem diorganisasinya dan Partai Politik (Parpol).

“Saya kita perlu lebih bijak membuat pernyataan yang jauh lebih bisa diterima publik sebagai satu ikatan yang integratif. Jadi jangan memusuhi partai politik, karena pasti beliau akan bertemu di DPRD dengan siapapun kalau kisalnya dia maju,” tandasnya.

Sementara itu, Angggota DPRD Jabar sekaligus tokoh NU Jabar,  Sidkon Djampi tidak banyak berkomentar. Politisi PKB itu menyebutkan akan menunggu klarifikasi terlebih dahulu dari Gubernur Jabar terlebih dahulu.

“Saya sedang menunggu klasifikasi dari RK dulu,” kata Sidkon melalui pesan singkatnya.

Dikutip dari berita jabarnews.com, mengklaim telah menyerahkan dana senilai Rp1 triliun lebih kepada NU Jabar. Dana sebesar itu diserahkannya dalam beberapa program.

Misalnya untuk mendukung dakwah, dana yang dia serahkan sebesar Rp160 miliar. Dana sebesar itu, hamper 80 persennya diperuntukan untuk JQH (Jam’iyyatul Qurra wal Huffah) dari NU.

Sementara pada program kedua, pemberian dana hibah difokuskan pada program ekonomi kemandirian umat melalui pesantren, dengan nama program One Pesantren One Product (OPOP).

Anggaran yang telah dia kucurkan untuk program ini sebesar Rp220 miliar, di mana 70 persennya diserahkan kepada pesantren-pesantren NU di Jawa Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan