Mahasiswa Desak Direksi PT Sayaga Wisata Mundur, Begini Alasannya!

BOGOR – DPRD Kabupaten Bogor dan Forum Mahasiswa Bogor menyoroti belum beroperasi nya Hotel Sayaga milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hotel milik PT Sayaga Wisata direncanakan beroperasi sejak Mei 2022 lalu hingga kini belum ada perkembangannya.

Bahkan Bupati Bogor Iwan Setiawan merasa pesimis hotel Sayaga dapat beroperasi dalam waktu dekat. Dikarenakan pihak ketiga pelaksana pembangunan tidak mampu menyelesaikan sesuai target.

“Tidak mungkin dapat beroperasi, karena ada wanprestasi, disetop, waktu yang diberikan juga sudah lewat,” kata Iwan Setiawan kepada media, beberapa waktu lalu.

Pembangunan hotel Sayaga memakan anggaran sekitar Rp 65 miliar, jumlah itu merupakan hasil Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2019 dan 2021 lalu.

 

Karena sudah lewat masa pengerjaan, Bupati Bogor akan melelang kembali pembangunan Hotel Sayaga tersebut.

 

Di tempat yang berbeda, Ketua Forum Mahasiswa Bogor, Raju Zalikal meminta kepada direksi PT Sayaga Wisata jika tidak mampu menyelesaikan persoalan hotel sayaga diminta untuk sadar diri.

 

“Seharusnya mereka sadar diri kalau sudah tidak mampu menyelesaikan persoalan hotel, kan tinggal bilang nyerah gitu jangan banyak alasan,” tegas Raju kepada media, Senin (19/12).

Menurutnya, jika terus tidak diselesaikan, tidak akan ada pemasukan daerah, karena BUMD sendiri dituntut untuk menghasilkan PAD bagi Kabupaten Bogor. “Kalau tidak bisa begitu buat apa, mending mundur saja,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Lukmanudin Ar-Rasyid menyoroti secara spesifik proyek konstruksi Hotel Sayaga yang belum juga beroperasi.

Dirinya meminta, PT. Sayaga Wisata mengambil langkah tegas untuk menuntaskan proyek konstruksi gedung Sayaga Hotel di Jalan Tegar Beriman, Cibinong tersebut.

Ia pun telah melayangkan surat pemanggilan kepada direksi PT. Sayaga Wisata dan akan melakukan rapat koordinasi dan evaluasi. “Nanti hari kamis akan kita minta progresnya, sambil rapat koordinasi dan evaluasi kinerja mereka tahu 2022,” ujarnya.

Terkait pendapat dari mahasiswa, dirinya menyambut baik, menurutnya, mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi PT Sayaga wisata.

“Mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi PT Sayaga wisata. Tetapi kita di DPRD tidak melihat persoalan dari satu  sudut pandang saja. Saya mengapresiasi mahasiswa dan aktivis tetap kritis ini akan menjadi filter yang baik buat kami,” pungkasnya. (sfr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan