Menangkan Pemilu 2024, PDIP Jabar Gelar Pendidikan Kader Perempuan

CIMAHI – Membentuk sosok perempuan yang berdikari serta dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Jabar menggelar Pendidikan Kader Khusus Perempuan Tahun 2022 Tingkat Jawa Barat.

Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Karena menurut beliau, membangun bangsa tak cukup hanya oleh laki-laki, namun butuh peran perempuan didalamnya. Selain itu, Bung Karno dalam buku Sarinah-nya menyampaikan untuk sebuah revolusi, sebuah pergerakan, tak hanya butuh laki-laki tapi juga perempuan,” ujar Ono, di Cimahi, Kamis 15 Desember 2022.

Terlebih, kata dia, jumlah perempuan di Jawa Barat cukup besar berkisar 23 juta jiwa. Menurut Ono, angka ini sangat besar untuk membangun Tatar Pasundan yang dilimpahi sumber daya alam cukup banyak.

“Pendidikan ini dilakukan untuk mengelola kekuatan perempuan di Jawa Barat melalui kader PDI Perjuangan serta memiliki kesiapan, kemampuan dan kualitas secara merata untuk memenangi tiga kali alias hatrick pada Pemilu 2024,” ujar Ono.

Nantinya, para kader perempuan PDI Perjuangan Jabar akan diberikan materi mengenai ideologi Pancasila, program partai yang berkaitan dengan kaum perempuan, karakteristik kepemimpinan perempuan di Tanah Air hingga pengenalan fungsi anggota dewan.

“Kami berharap dengan kegiatan ini, akan muncul kader-kader perempuan yang hebat dan bisa memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara khususnya Jawa Barat,” ucap anggota Komisi IV DPR RI ini.

PDIP Jabar Lahirkan Kader Perempuan Andal

 

Di tempat sama, Kepala Sekolah Pendidikan Kader Khusus Perempuan Tahun 2022 Tingkat Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengemukakan, tujuan dari kegiatan ini adalah melahirkan kader-kader perempuan yang andal dan mumpuni, menjadi pejuang ideologi, serta peka terhadap permasalahan rakyat.

“Kami berharap pelatihan kali ini melahirkan kader-kader perempuan yang paham ideologi dan organisasi, yang ditindaklanjuti dalam kerja-kerja politik di masyarakat di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya.

Disinggung banyaknya kader milenial atau berusia muda, Ineu mengaku senang dan bangga.

Pasalnya, hal ini membuktikan jika anak muda sekarang tidak apolitik atau anti terhadap sesuatu yang bernuansa politik. Dirinya menginginkan para kader muda ini bisa memberikan pengaruh positif kepada generasi seusia mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan