JABAR EKSPRES- Rasullullah Saw tegas menyatakan bahwa teman memiliki pengaruh terhadap seseorang. Pengaruh baik bila teman itu baik dan pengaruh buruk bila teman itu buruk. Seperti sabda Rasul yang berbunyi:
” Perumpaman teman yang baik dan teman yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup al-Kiir (alat yang dipakai pandai besi). Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan, bisa jadi engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup al-Kiir, bisa jadi membakar pakaianmu, dan bisa jadi juga kamu mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” [Hadits riwayat Al- Bukhari dan Muslim]
Maka janganlah kita menjadikan teman atau sahabat yang pengaruh buruk terhadap kita, bertemanlah dengan orang orang yang mampi memberikan pengaruh positif dan menunjukkan kita pada kebaikan.
Teman yang akan menunjukkan kepada kebaikan hanyalah orang beriman yang benar-benar taat, bukan orang yang yang beriman pada lisannya saja namun banyak berbuat dosa besar. Biak ketentuan yang ditegaskan oleh Rasulullah Saw dilanggar, maka akan muncul masalah besar baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Seringkali kita mendengar kasus seorang wanita dibunuh oleh pacarnya sendiri, seorang anggota geng dibunuh oleh kelompoknya sendiri. Orang baik yang nongkrong ditempat orang orang yang tidak baik, akan terkena dampaknya. Salh satunya, menjadi sasaran serangan orang orang yang perseteruan dengan orang-orang tidak baik tersebut.
Sudah begitu banyak remaja remaja sekarang yang berubah 180 derajat dari yang rajin beribadah dan ketika bergaul dengan Orang-orang yang tidak baik, akhirnya mereka tidak pernah beribadah bahkan malah menjadi pemabuk Bahakan pecandu narkoba dan menjadi penganut pergaulan bebas yang tidak mengenal mana yang halal dan haram.
Yang diikuti hanyalah yang menjadi kecenderungan nafsu saja, teman yang buruk itu akan menjadi sumber penyesalan di akhirat nanti. Sebagaimana Allah taa’la berfirman
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.