BANDUNG – ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) menggelar PJBL (Project Base Learning) atau adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Program PJBL tersebut menampilkan pameran seni seperti seni perunjukan (Karawitan, Teater, Musik, Tata Busana dan Tari), ada juga yang menampilkan prakarya seperti seni rupa dan seni lainnya.
Lalu, Prodi Antropologi Budaya sendiri menampilkan “Pameran Karya Etnografi” yang menampilkan hasil karya berupa foto yang bertemakan “Problematika Budaya dalam bingkai” dan juga berupa tulisan yang bertemakan “Lukisan Mendalam: Suara-Suara dari Pinggiran”.
Baca Juga: Kritik Isu Lingkungan, Pascasarjana ISBI Bandung Menampilkan Seni Pertunjukan Teater ICAS-Fest 2022
Beberapa mahasiswi Prodi Antropologi Budaya ISBI Bandung, Farras Rahmaniar Fasya mendeskripsikan apa itu Etnografi.
“Dalam Tulisan Etnografi mendeskripsikan etnografis dari objek yang diteliti, biasanya dituliskan berupa hal unik/khas serta menarik dari objek yang di teliti.
Biasanya peran seorang etnografer itu sendiri mengungkapkan hal yang sebelumnya belum terungkap.
Seperti contohnya apasih makna peristiwa tradisi Sabung Ayam dalam pandangan masyarakat? mungkin bagi masyarakat peristiwa ini merupakan sebuah perjudian, lain hal bagi kami.
Baca Juga: Mengenal Komedi dalam Teater Bersama Mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung
Di sini kami berusaha menggali dan mengungkapkan apa makna sebenarnya dari tradisi Sabung Ayam tersebut.” Ucap Farras saat di temui oleh Jabar Ekspres pada Rabu, 30 November 2022.
Kemudian, Yasmin Mulyani Rustandi menambahkan apa saja yang di sajikan di pameran Etnografi kepada masyarakat dari berbagai sudut pandang masyarakat.
“Kami menyajikan cerita mengenai berbagai sudut kehidupan masyarakat yang telah diteliti sebelumnya oleh mahasiswa,” Tutur Yasmin.
Kemudian Azzahra Nur Fadilah yang juga mahasiswi prodi Antropologi budaya menyampaikan tujuan dari pameran seni etnografi budaya tersebut untuk masyarakat.
Baca Juga: Pagelaran Seni di ICAS-Fest 2022 Jadi Jantung Seni Mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung
“Pada dasarnya pameran itu dibuat untuk memamerkan suatu karya seni. Selain untuk di pamerkan tentu aja pameran juga untuk mempromosikan karya seni dan pastinya untuk mendapatkan apresiasi dari khalayak.
Disitu ga di jelasin apa itu Sabung Ayam, mungkin orang awam taunya “Adu Ayam”. Sebenernya makna di balik Sabung Ayam sendiri ada suatu bangunan kultur yang besar, tentang status,tentang kepahlawanan,kejantanan, dan etika sosial yang menjadi dasar pembentukan budaya Bali.