CIANJUR – Polri berhasil mengevakuasi lima jenazah korban gempa Cianjur yang disertai tanah longsor di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, pada Jumat, (25/11).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, bahwa kelima jenazah tersebut telah ditemukan setelah Polri dan Basarnas mengerahkan anjing pelacak atau K9.
Dia menyebut, ke tika terjadi gempa di Cianjur, dua dari lima jenazah tersebut merupakan ibu dan anak yang sedang berpelukan ketika tertimbun tanah longsor di Desa Cijedil.
“Dua dari lima jenazah yang ditemukan itu adalah ibu dan anak yang sedang berpelukan saat tim menemukannya,” tuturnya.
Lulusan Akpol 1990 ini mengungkapkan, bahwa proses evakuasi lima jenazah tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, sambung dia, medannya cukup sulit karena lokasinya di bawah dan dekat sungai.
“Pengangkatan jenazah dilakukan menggunakan tandu bambu oleh enam orang personil gabungan di TKP,” paparnya.
Usai berhasil dievakuasi, kelima jenazah yang ditemukan tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan proses identifikasi.
“Kelima jenazah itu langsung dibawa ke RSUD Sayang untuk proses identifikasi,” sebutnya.
Dirinya menegaskan bahwa Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor yang masih hilang di sepanjang wilayah Cianjur Jawa Barat.
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, bahwa pencarian dan evakuasi terhadap korban dilakukan sejak pagi hingga malam hari.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor di Cianjur,” tegasnya.
Seperti diketahui, pengerahan K9 oleh Polri sudah dilakukan sejak pagi tadi. Pengerahan personel dilakukan dari Polri, TNI, dan Basarnas.
Daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur dan Sejumlah warga masih dikabarkan hilang di sana.
Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis (24/11/2022) sore, tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining (64).
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya. (yud/yan)