Jabarekspres.com – Hingga saat ini, atau hingga berita ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 103 orang meninggal dan 377 mengalami luka-luka akibat gempa Cianjur.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter itu terjadi di Cianjur pada Senin 21 November 2022, sekitar pukul 13. 21 WIB
Humas BPBD Jabar, Andri mengatakan jumlah korban gempa Cianjur tersebut tercatat hingga pukul 11.00 WIB Selasa, 22 November 2022.
”Untuk data korban yang meninggal saat ini (Selasa, 22/11) per jam 11.00 WIB itu, ada 103, yang luka-luka itu ada 377 orang, dan pengungsi ada 7.060 jiwa,” ungkapnya, Selasa (22/11).
Menurutnya, selain korban jiwa dan luka-luka, gempa Cianjur juga menyebabkan sedikitnya 2.839 rumah rusak.
”Jumlah rumah rusak itu berada di 10 kecamatan,” ujarnya.
Dia mengakui, jika sejauh ini banyak perbedaan data yang mencatat jumlah korban. Menurunya, hal itu bisa dimaklum karena masih dalam kondisi yang sangat panik.
”Karena situasi kemarin di sini (Kabupaten Cianjur) itu posko belum terbangun. Jadi data itu belum terkordinir sehingga belum terverifikasi,” terangnya.
Kendati demikian, dia mengakui semua terkait data tersebut telah terakomodir dengan baik.
”Kita banyak menerima laporan juga, Jadi data itu ada yang memang dari yang terdampak, rumahnya runtuh dan melaporkan bahwa ada korban yang meninggal. Tapi, pada saat di evakuasi itu ternyata masih hidup. Tapi sekarang sudah ada poskonya,” bebernya.
Diketahui sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pada Pukul 13.21 Wib, telah terjadi gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur dengan kekuatan 5,6 Skala Richter (SR).
Guncangan gempa dengan kekuatan cukup besar tersebut, dirasakan juga dibeberapa daerah di Jawa Barat bahkan hingga Jakarta. (san/zis)