Siapkan SDM Unggulan Abad-21, SMAN 1 Lembang Terapkan Inovasi Pembelajaran Tematik Terintegratif Kolaboratif

BANDUNG- Langkah besar disiapkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat melalui inovasi pembelajaran Tematik-Terintergratif- Kolaboratif.

Tak hanya mendorong siswa agar memiliki kemampuan Abad-21, inovasi pembelajaran tematik terintegrasi kolaborasi yang dikembangkan SMAN 1 Lembang juga mampu menjadi solusi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

Inovasi pembelajaran Tematik-Integratif-Kolaboratif sebagai implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Sekolah Penggerak, juga menjadi langkah nyata SMAN 1 Lembang dalam menggali kemampuan para siswa dan meningkatkan kompetensi serta karakter di tengah tantangan perubahan zaman.

Terlebih inovasi tersebut memang mengajak para siswa mampu berpikir kritis, kreatif mampu memecahkan masalah serta diasah kepekaannya terhadap permasalahan di sekitar lingkungannya.

Melalui inovasi tersebut SMA Negeri I Lembang yang berada dalam binaan Cabang Dinas Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI Jawa Barat, sukses meramu dan mengintegrasikan seluruh mata pelajaran yang ada menjadi 5 (lima) kelompok kolaborasi secara terintegrasi.

Lima kelompok kolaborasi tersebut yakni Kolaborasi IPA yang terdiri dari mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi. Kemudian Kolaborasi IPS mencakup mata pelajaran Sosiologi, Ekonomi, Sejarah dan Geografi.

Ketiga Kolaborasi SEMULA yang merupakan gabungan pelajaran Seni Budaya, Muatan Lokal dan Olahraga, Kolaborasi PPBI yakni mata pelajaran PPKN, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahas Inggris serta kelima yaitu Kolaborasi Indomatik yang merupakan gabungan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Informatika.

Kepala SMA Negeri 1 Lembang, Suhendiana Noor melalui inovasi yang dihadirkan, pihaknya mengajak para siswa untuk mengembangkan kompetensi, memperkuat karakter sekaligus bentuk fasilitasi bagi mereka yang berniat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Karenanya menurut Hendi yang menjadi sasaran dalam inovasi tersebut yakni kompetensi sebagai upaya menyiapkan siswa memiliki kemampuan abad-21, menguatkan karakteristik siswa yang tentu mengarah pada profil pelajar Pancasila serta fasilitasi tes perguruan tinggi.

“Inovasi juga tentu kami diharapkan mampu mengakomodir dan memfasilitasi keberagaman karakteristik dan kebutuhan siswa yang notabenenya memiliki kecerdasan majemuk atau mutiple intelligence,” ujarnya.

Suhendiana memaparkan, terkait dengan berbagai hal tersebut, inovasi pembelajaran Tematik-Integratif-Kolaboratif menitik beratkan dasar pembelajarannya melalui pergeseran pekerjaan, kemampuan Abad-21, kerucut pengalaman Edgar Dale serta pengembangan SDGs Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan